Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan, Berkah di Kompleks Pemakaman...

Kompas.com - 28/06/2014, 08:43 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Bulan Ramadhan penuh berkah, terlebih bagi mereka yang berada di lingkar kompleks pemakaman. Salah satunya, Imran (14), siswa kelas dua sekolah menengah Muhamadiyah di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang memanfaatkan waktu sepanjang hari menawarkan jasa menyapu, mengamplas, dan mengepel kijing.

"Masuk sekolah masih lama, tanggal 17 Juli. Kebetulan libur panjang," kata Imran sehabis menyapu kijing di Makam Gunung Guntur, Balikpapan, Jumat (27/6/2014).

Di kubur seluas dua hektar ini, Imran beraksi tidak sendiri. Puluhan anak melintas di antara ribuan pelayat sambil menenteng sapu lidi, sekop kecil, dan kain ambal untuk lap.

"Sekop untuk bersihkan lumut di kijing jika diminta, baru kami sapu," kata Putra (13), remaja yang baru saja lulus sekolah dasar.

Layanan mereka lumayan lengkap memperoleh rasa iba. Di antara aksinya, mereka sambil menawarkan diri menuntun pengunjung yang lansia, menawarkan diri membawakan keranjang bunga tabur, hingga tikar dan alas duduk para pelayat.

"Seiklasnya saja. Dikasih berapa saja diterima. Tapi rata-rata dikasih Rp 20 ribu sekali bersih-bersih. Bisa bawa pulang sekitar Rp 100 ribu," kata Putra.

"Pernah melakukan ini di tahun lalu. Seperti dulu, uang dikumpulkan. Bisa beli baju dan celana lebaran," kata Imran.

Bisnis tiban selalu meningkat jelang Ramadhan terlebih di seputar makam. Budaya ziarah kubur yang mengundang masyarakat diikuti banyak pebisnis tiban. Tukang bersih kijing yang dilakukan Imran dkk adalah salah dari sekian banyak pelaku bisnis tiban.

Pelaku yang lain, menyewakan buku doa, menyewakan tikar, dingklik atau kursi duduk, hingga ojek payung. Ada pula yang menjadi pedagang bunga tabur salah satu yang paling diminati pebisnis tiban ini.

"Sudah empat hari di sini. Saya jualan mulai siang sampai sore," kata Alimatul (45) tahun, warga Graha Indah, selagi jualan di pintu TPU Km. 0,5 Balikpapan.

Sehari-hari, Alimatul menjual pencok (pecel) dengan menggunakan motor. Ia bekerja sejak pagi. Usai dagangan pencok habis, Alimatul keliling mencari berbagai bunga tabur, seperti kenanga, mawar, daun pandan, hingga bunga kantil.

Ia meraciknya di rumah dan menjualnya di luar makam bersama puluhan pedagang serupa. "Hanya tiap menjelang Ramadhan saja. Pagi jual pencok. Siang bunga tabur," kata Alimatul. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com