Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa FPI Dukung Prabowo-Hatta

Kompas.com - 04/06/2014, 14:06 WIB


MAGELANG, KOMPAS.com -- Lebih dari 2.000 warga Jawa Tengah dan DI Yogyakarta menyatakan dukungan mereka kepada Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Mereka terdiri dari sejumlah elemen, seperti massa Front Pembela Islam, Nahdlatul Ulama, dan Macan Tamil Asia, serta beberapa kelompok pelajar, mahasiswa, hingga gabungan anak-anak jalanan.

Krisma Putra, Ketua Aliansi Rakyat Mataram Yogyakarta (ARMY) Prabowo-Hatta, mengatakan, mereka semua siap berkampanye demi mendukung kemenangan Prabowo-Hatta dalam pilpres mendatang. ”Kami siap melaksanakan kampanye dengan cara kami sendiri, dengan mengandalkan dana iuran dari siapa saja yang mau terlibat,” ujarnya saat ditemui dalam acara deklarasi Aliansi Rakyat Magelang Raya (ARMY) Prabowo-Hatta, di Blabak, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Selasa (3/6/2014).

Bekerja sama dengan Sahabat Mahfud MD, ARMY Prabowo-Hatta akan memberikan penyuluhan pertanian dan cukur rambut gratis. ”Kami tetap akan memberikan dukungan, tetapi tidak akan mencampuri dan terlibat dalam kegiatan partai,” ujar Koordinator Sahabat Mahfud MD Wilayah DIY dan Jawa Tengah Bagian Selatan, Arel HP.

Anang Imamudin, penasihat ARMY Prabowo-Hatta, mengatakan, untuk sementara jumlah relawan yang tergabung di Magelang baru sekitar 300 orang. Mereka akan mengembangkan dukungan dan mencari lebih banyak orang untuk terlibat.

Sementara itu, peneliti senior The Wahid Institute, Ahmad Sueady, menilai, upaya merangkul FPI sebagai pendukung Prabowo-Hatta rentan melegitimasi kebiasaan kekerasan. Hal itu terjadi jika dukungan kepada FPI tidak disertai syarat mencegah kekerasan sebagaimana biasa dilakukan kelompok itu.

"Memang tidak bisa dilihat hitam putih, tapi potensi untuk melegitimasi kekerasan bisa muncul. Kecuali ada janji dari pasangan capres-cawapres itu untuk mencegahnya," kata dia.

Sebagai warga negara, kata Sueady, siapa pun berhak untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2014 dan boleh memihak salah satu pasangan yang berkompetisi. Namun, tetap perlu janji untuk tidak lagi menggunakan kekerasan. (EGI/IAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com