"Kami siap menghadapi semua ormas pendukung, termasuk FPI, Ikamra, dan sebagainya, yang sebelumnya berani 'pasang badan' untuk mendukung penutupan Dolly. Kami akan pertahankan mati-matian tempat kerja kami ini," kata Humas Front Pekerja Lokalisasi, Slamet.
Slamet mengatakan, ormas-ormas tersebut tidak mengetahui betapa tergantungnya perekonomian masyarakat pada aktivitas prostitusi di Dolly.
"Harusnya Pemkot Surabaya berpikir bagaimana bisa menyejahterakan rakyatnya, bukan main tutup lahan rezeki warganya," ujar Slamet.
Sebelumnya, puluhan ormas menyatakan siap 'pasang badan' mendukung kebijakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam menutup Dolly. Mereka di antaranya adalah Front Pembela Islam (FPI), Ikatan Keluarga Madura (Ikamra), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan berbagai ormas Islam lainnya.
Menurut mereka, kebijakan Wali Kota perempuan pertama Surabaya itu merupakan upaya amar ma'ruf nahi munkar, dan wajib hukumnya untuk didukung oleh semua lapisan masyarakat, khususnya umat Islam.
Selain mendukung secara tertulis, mereka juga sempat mendatangi Risma di ruangan kerjanya untuk menyampaikan dukungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.