"Mereka tidak meminta bantuan SAR atau Polair dan Syahbandar, tetapi melakukan pencarian sendiri. Seaindainya mereka melapor mungkin suami saya kini sudah ditemukan," ujar Selvi, Senin (20/1/2014).
KM. Dirgahayu yang berangkat dari Kota Bitung tenggelam di perairan Pulau Obi Maluku Utara, Minggu (12/1/2014) sekitar pukul 20.00 WITA pekan lalu.
Kapal penangkap ikan itu diduga tenggelam karena kelebihan penumpang. Saat tenggelam cuaca di perairan pulau Obi cerah. Ombak tidak tinggi.
Berdasarkan penuturan salah satu anak buah kapal (ABK), waktu itu mereka menangkap ikan dalam jumlah yang sangat banyak, sekitar 150 ton. Padahal, KM. Dirgahayu berkapasitas muat 80 ton.
"Waktu itu para ABK sibuk menyortir ikan yang ditangkap lewat jaring. Suami saya juga. Tiba-tiba kapal miring, dan hanya dalam waktu singkat langsung tenggelam. Suami saya di bagian belakang," ujar Selvie menirukan penuturan ABK kepada dirinya.
Ada 20 ABK saat itu, 19 ABK lainnya bisa selamat dengan cara berenang menuju kapal lain yang kebetulan berada tidak jauh dari lokasi tenggelamnya KM. Dirgahayu. Namun naas bagi korban, dia hilang tenggelam.
Saat ini SAR Ternate masih melakukan pencarian terhadap suami Selvie. Namun karena tinggi ombak di perairan Obi mencapai ketinggian 4 hingga 5 meter, usaha pencarian pun terkendala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.