Polisi merasa kesulitan karena TKP dianggap sudah tidak murni. Lokasi tewasnya satwa asal Afrika berusia 1,5 tahun itu, kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman, sudah banyak yang berubah, letak dan posisi barangnya.
"Harusnya lokasi tempat ditemukannya jasad singa diamankan. Tidak boleh diubah posisinya, apalagi dibersihkan," katanya di lokasi kandang singa KBS, Rabu (8/1/2014).
Tidak hanya karena TKP yang tidak murni, polisi juga merasa kesulitan karena jasad singa bernama Micheal itu juga sudah diformalin. Padahal, alternatif petunjuk bagaimana matinya singa dapat diidentifikasi dari kondisi jasadnya. "Kami akan terus mencari bukti lain," tambah Farman.
Untuk menambah keterangan, seusai melakukan olah TKP siang tadi, Satreskrim Polrestabes Surabaya memeriksa salah satu tim dokter KBS, yakni drh Rahmat dan Direktur Operasional dan Umum (Perusahaan Daerah Taman Satwa) KBS, drh Liang Kaspe.
Selain keduanya, polisi juga memeriksa lima pegawai KBS dari unsur petugas keamanan maupun penjaga kandang. Micheal, singa jantan KBS ditemukan mati di kandangnya, Selasa (7/1/2014) pagi pukul 07.00 WIB. Micheal mati karena bagian lehernya terjerat tali sling pintu kandangnya sendiri.
Micheal ditemukan dalam posisi ekstrem, yakni menggantung dengan posisi kepala di bagian atas layaknya posisi orang yang mati bunuh diri. Sementara tali sling berbahan timah itu memutar menjerat lehernya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.