Kepala bidang Humas Polda Jatim, Kombes Polisi Awi Setiyono membenarkan informasi tersebut. Satu tim Labfor Polri cabang Surabaya diturunkan ke Mojokerto untuk membantu penyidikan kasus tersebut.
"Tim Labfor Mabes Polri Surabaya back up penyidikan mulai siang ini," katanya saat dikonfirmasi.
Tim akan bekerja mengungkap kandungan zat yang ada dalam miras oplosan tersebut. "Seberapa besar kandungan zat yang membahayakan, dan jenis apa saja cairan yang dicampur dalam minuman oplosan tersebut," ujarnya.
Informasi yang dihimpun, sampai Senin (6/1/2014), tercatat sudah 16 orang tewas akibat pesta miras saat malam tahun baru pekan lalu. Para korban meninggal dunia satu persatu sejak sehari usai pesta miras pada malam tahun baru.
Korban tewas terakhir atas nama Binarto (38), warga Sinoman Gg VIII/45, Kota Mojokerto. Binarto tewas setelah empat hari dirawat di RSUD Kota Mojokerto. Sebelumnya, korban tewas bernama Totok Arianti (37), warga Desa Sawo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Selain 16 korban tewas, kata Awi, saat ini masih ada sejumlah korban dalam kondisi kritis yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Mojokerto. Rata-rata korban mengalami sesak napas diikuti kepala pusing, perut mual, dan pandangan mata kabur.
Sementara itu, Polresta Mojokerto saat ini terus menyelidiki pemasok minuman oplosan yang diminum untuk merayakan pesta pergantian tahun itu. Diduga, minuman oplosan itu dipasok oleh satu penjual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.