Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Pilkada Ulang, Massa AKUR Kepung KPU Garut

Kompas.com - 02/12/2013, 14:47 WIB
Kontributor Garut, Syahrul Munir

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Pilkada Garut yang berlangsung dua putaran menyisakan persoalan. Kubu pasangan nomor urut 5 Agus Hamdani-Abdusy Syakur (AKUR) yang kalah tipis sebesar 0,62 persen menolak hasil pleno KPU yang menetapkan pasangan nomor urut 8 Rudi Gunawan-Helmi Budiman sebagai calon terpilih.

Akibatnya, ratusan orang pendukung pasangan AKUR, Senin (2/12/2013), menggelar unjuk rasa di depan kantor KPU Garut di Jl Suherman, Tarogong, Garut. Mereka menuntut digelrnya pilkada ulang di wilayah yang terbukti bermasalah.

"Kami melihat banyak pelanggaran sengaja dibiarkan panwas dan KPU tutup mata. Sebagai institusi yang diberi mandat melaksanakan pilkada mereka sudah tidak netral," kata Emu M Azmi, koordinator aksi.

Orator dari massa yang mengenakan pakaian serba hitam ini berbicara dari atas sebuah mobil pickup putih. Mereka juga menuntut ketua KPU Garut Aja Rowikarim segera meminta maaf secara terbuka terkait beberapa pernyataannya yang provokatif.

"Ketua KPU harus minta maaf secara terbuka karena menantang kami dan menyatakan seribu persen KPU bersih. Pernyataan itu berbahaya dan bisa mengakibatkan instabilitas di Garut," jelas Emu.

Ratusan orang pro-Akur ini bertahan di depan kantor KPU selama hampir dua jam. Namun, mereka tidak bisa masuk aparat Polres Garut menjaga ketat kantor KPU. Akibat aksi massa ini arus lalu lintas di Garut mulai dari bundaran Tarogong hingga simpang tiga STM macet cukup parah.

Polisi menutup sebagian ruas jalan dan mengalihkan arus lalu lintas ke sejumlah jalan alternatif. Sementara hingga aksi bubar, massa AKUR gagal menemui anggota KPU karena tengah menghadiri sidang gugatan sengketa Pilkada Garut di MK, Jakarta.

Berdasarkan hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara, Selasa (26/112013) lalu, kubu Rudi meraup 524.164 suara atau 50.31 persen , unggul sangat tipis dari pasangan Akur yang meraih 517.769 suara atau 46.69 persen suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com