Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Suami Ketika Istri Mengidap HIV

Kompas.com - 01/12/2013, 09:12 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

Merasa diasingkan keluarga mertua, Kurnia mulai gelisah. Beruntung, saat 'galau' dia bertemu seorang orangtua di kampung bermarga Garingging. Kepada orangtua ini, Kurniawan curhat. Menyampaikan apa yang dia alami. Orangtua itu kemudian menyarankan Kurnia membawa keluar keluarganya.

Sebagai pihak 'boru' di kalangan orang Batak, Kurnia sulit mendapatkan perhatian lebih dari keluarga mertuanya, apalagi dengan kondisi sang istri yang sakit.

"Saya kemudian memutuskan keluar dan membawa keluarga saya ke Pematangsiantar. Saya bertekad bisa menyembuhkan istrinya saya," katanya.

Di Pematangsiantar, Kurnia dan sang istri diterima dan didukung sebuah lembaga masyarakat dan Yayasan Pondok Kasih, sebuah yayasan yang didirikan beberapa denominasi gereja di Pematangsiantar yang bergerak di bidang pelayanan sosial.

Pada fase itu, kondisi kesehatan sang istri kian menurun. Perutnya kian membesar seperti orang hamil 9 bulan. Kurnia membawa istrinya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih Pematangsiantar. Betapa malang, rumah sakit plat merah itu ternyata tidak memberikan harapan pelayanan terbaik untuk ODHA. "Saat dirawat di sana, mereka malah takut dan membiarkan istri saya," akunya.

Tak lama, istrinya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Adam Malik Medan. Hampir 2 minggu lebih istrinya dirawat di sana, terutama untuk menyedot cairan yang ada di dalam perut sang istri. "Saya membawa istri saya ke sana tanpa bantuan siapapun. Saya bilang ke istri saya : 'Ma, pokoknya harus sembuh. Saya percaya Mama sembuh, masih ada Papa'," katanya menirukan ucapan semangat yang dia pompakan ke sang istri.

Kurnia mengaku harus bolak-balik Medan-Pematangsiantar untuk menemani sang istri selama masa penyembuhan. Karena memang dia tetap bekerja untuk mencari nafkah mereka di Pematangsiantar.

"Syukurlah, saat ini kondisi istri saya sudah lumayan. Dia saat ini menjadi pelayan di gereja," ungkapnya.

Kurnia meyakinkan, bahwa dirinya sejauh ini tetap setia dengan sang istri. Untuk melawan godaan, apalagi di usianya yang tergolong muda, Kurnia menerapkan sikap saling percaya dengan istrinya. "Hubungan kami dilandasi saling percaya. Itulah kiat yang saya buat dalam mengarungi rumah tangga kami," tandasnya.

Perbincangan dengan pasangan ini memang tidak berlangsung lama. Namun siratan keharmonisan keduanya tidak terbantahkan, tatkala Kurnia, sosok pria setia, mendampingi sang istri untuk sedikit bercerita tentang kehidupan mereka, dimana satu di antara keduanya adalah ODHA.

Belakangan, sang istri mulai diterima banyak kalangan dengan keadaannya. Bahkan, sudah melakukan pendampingan terhadap ODHA lainnya.

"Saya selalu bilang, agar para ODHA tidak membenci dirinya saat menerima kenyataan penyakit itu datang. Kalau kamu saja sudah membenci dirimu, apalagi orang lain. Jika sudah lemah, maka lewatlah semua," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com