Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkena Virus, Pohon Beringin 100 Tahun Dipangkas

Kompas.com - 30/10/2013, 13:12 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Ada yang berbeda ketika melintas di pusat kota Banyuwangi, Jawa Timur. Pohon beringin yang berusia 100 tahun lebih yang berada di taman Sritanjung Banyuwangi terlihat kering dan meranggas. Kontras dengan pepohonan lain yang menghijau.

Sementara itu beberapa orang sibuk memotong-motong ranting dan dahan pohon beringin yang berada tepat di tengah Taman Sri Tanjung depan Kantor Bupati Banyuwangi. Arif Setiawan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Banyuwangi yang ditemui Kompas.com Rabu (30/10/2013) mengatakan meranggasnya pohon beringin sudah terjadi sekitar 2 bulan terakhir.

Ia menjelaskan pohon beringin tersebut terkena virus di bagian akarnya "Kami sudah melakukan pemeriksaan di bantu oleh kawan-kawan dari Dinas Pertanian. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata ada virus semacam jamur di bagian akar. Sehingga pohon tidak bisa tumbuh dengan normal," jelasnya.

Arif menampik isu yang berkembang di masyarakat jika pohon beringin itu sengaja dimatikan. "Dimatikan itu nggak ada untungnya. Kami malah berusaha mempertahankan agar tetap hidup. Pohon Beringin itu kan buat adem Taman Sritanjung," jelasnya.

Untuk itu ia dan staff nya membuat lubang sedalam 2 sampai 3 meter di dekat pohon dan nanti akan digunakan untuk memasukan obat dan juga pupuk.

"Ini sebagai salah satu cara untuk menyelamatkan pohon beringin itu. Sedangkan untuk mengatisipasi ranting dan dahan yang rapuh kami memang sengaja memangkasnya. Takutya karena rapuh, lalu patah dan membahayakan pengunjung. Habis ini kan musim hujan, diharapkan setelah dikepras (dipangkas) pohon tersebut bersemi dan kembali hijau," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com