Aksi dukungan tersebut dilakukan oleh salah satu warga Solo, Bambang Saptono, yang menarik sebuah peti jenazah berkeliling Bundaran Gladag, Solo, Jumat (4/10/2013).
Aksi tersebut sebagai wujud dukungan hukuman mati bagi Akil Mochtar yang sudah dianggap mencoreng nama bangsa terutama lembaga tinggi negara, Mahkamah Konstitusi.
"Seharusnya Ketua MK memang harus dihukum mati karena perbuatannya. Peti jenazah seakan setimpal dengan apa yang sudah dilakukannya," kata Bambang Saptono kepada wartawan.
Bambang juga membawa poster kecil yang bertuliskan "Hukum Mati Ketua MK Korup".
Bambang menambahkan, aksi tersebut dilakukan sebagai wujud dukungan kepada KPK agar terus melakukan "perburuan" dalam rangka pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Saya yakin dengan hukuman mati bagi para koruptor, akan membuat bangsa Indonesia lebih baik. Hal ini bisa membuat jera koruptor," kata Bambang.
Sementara itu, aksi berlanjut dengan tabur bunga di sekeliling peti jenazah. Setelah berorasi, Bamban langsung masuk dan tidur ke peti jenazah sebagai dukungan vonis mati bagi para koruptor.
Bambang juga menagih janji potong leher dan jari dari yang pernah dilontarkan Akil Mochtar pada tahun 2012 saat masih Juru Bicara MK.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.