"Saya kaget dengan letusannya tadi, dan sekarang tanaman di pekarangan rumah penuh dengan abu Lokon," ujar Hana, warga Desa Tateli Lingkungan I yang berjarak belasan kilometer dari Lokon.
Debu Lokon yang tertiup angin ke arah utara itu juga terlihat dengan sangat jelas di permukaan tanah, di daun-daun, bahkan teras warga. Belum terlihat adanya tindakan pembagian masker untuk melindungi warga dari pihak terkait.
"Ini sudah berapa kali menyapu di teras rumah karena abunya lumayan banyak," ujar Karel, warga lainnya.
Kepala Pos Pemantau Gunung Lokon Farid Ruskanda Bina melaporkan bahwa lontaran letusan Gunung Lokon pada pagi tadi diperkirakan mencapai ketinggian sekitar 1.500 meter.
Alat pencatat di Pos Pemantau Gunung Lokon juga masih merekam adanya suplai energi, baik lewat gempa tremor maupun vulkanik. "Warga diminta tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari Kawah Tompaluan," ujar Farid.
Letusan Lokon pada tadi pagi sempat mengagetkan warga. Selaian karena terjadi pada pagi hari, Lokon yang merupakan salah satu gunung teraktif tersebut sudah lama tidak meletus lagi. Pada akhir 2012, Lokon hampir setiap minggu meletus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.