Seperti yang terjadi pada Rabu (28/8/2013) sore, sebanyak lima warga Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Kanigaran, melapor ke Sekber Harus Pas karena diberi uang Rp 50.000 oleh tim pasangan calon tertentu pada Selasa (27/8/2013) malam.
"Yang ngasih tetangga saya. Setelah menyerahkan uang, mereka minta untuk mencoblos pasangan tertentu, lalu mereka langsung pergi," kata NG bersama empat tetangganya yang juga menjadi korban money politic (politik uang), saat ditemui di Sekber Harus Pas. Mereka yang menjadi korban politik uang adalah S, ST, SN, NB, dan NG. Mereka semua perempuan.
Budi Santoso, koordinator tim hukum dan advokasi Harus Pas, mengatakan, mereka melapor ke sekber setelah mengadu kepada simpatisan Harus Pas. Budi juga menemukan tindakan politik uang serupa di Jalan Pattimura. Sementara itu, di Kelurahan Wiroborang, Budi juga mengantongi setengah galon susu sapi murni yang dibagikan tim pasangan lain di saat hari tenang.
"Kami banyak mendapatkan temuan dan sebagian sudah kami laporkan ke Panwaslu. Sebelumnya saya sudah melakukan hal yang sama di mana terjadi tindakan politik uang. Mereka yang menjadi korban politik uang adalah pemilih 'Harus Pas'," ucap Budi.
Budi menambahkan, kelima wanita yang melaporkan politik uang itu oleh pihaknya diberi imbalan 10 kali lipat, yakni Rp 500.000 per orang. Imbalan itu memang sudah menjadi kebijakan tim Harus Pas agar masyarakat aktif melaporkan setiap pelanggaran yang dilakukan tim pemenangan pasangan calon lain, termasuk politik uang.
Pilwalkot Probolinggo digelar pada 29 Agustus dan diikuti empat pasangan calon, yakni Dewi Ratih-As'ad Anshari, Rukmini-Suhadak, Zulkifli Cholik-Maksum Subani, dan Hadi Zainal Abidin-Kusnan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.