Dalam peristiwa itu, warga dan pelajar saling mengejar dan melempar batu. Kejadian tersebut menyebabkan pengguna jalan di sekitar itu memilih berhenti demi menghindari lemparan batu.
"Dari tadi itu baku lempar, untung saya berhenti. Kalau tidak, saya kena batu," ujar Firdaus, seorang tukang ojek yang melintas.
Lantaran kalah jumlah, belasan pelajar SMA memilih mundur dan kabur ke arah rumah setempat. Sementara warga membubarkan diri setelah melihat kedatangan seorang polisi berpakaian preman.
"Sudah dilarang kalau lewat (Jalan 45) jangan balap-balap karena banyak anak kecil di sini, tapi tidak mau mendengar, makanya kita lempar batu," jelas salah seorang warga yang enggan menyebutkan namanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.