Para peserta yang terdiri dari berbagai elemen, seperti pegawai negeri sipil, pramuka, dan pelajar dari level SMP hingga SMA, bergeming meski banyak dari rekan mereka yang jatuh pingsan. Mereka tetap berdiri tegak menjaga upacara agar tetap berjalan sempurna.
Para peserta yang pingsan langsung mendapatkan penanganan. Sudah ada petugas yang bersiaga di belakang tiap barisan peserta. Setiap ada peserta yang jatuh, petugas itu langsung membawanya ke ambulans yang sudah disiapkan tidak jauh dari lokasi upacara.
"Tiap ada yang pingsan, kita lihat dulu KU (kondisi umum)-nya, lalu kita lakukan penanganan medis sesuai kondisinya," kata Gaguk Hariyanto, petugas dari dinas kesehatan yang turut bertugas dalam upacara itu.
Penyebab banyaknya peserta yang pingsan itu, Gaguk menambahkan, dapat terjadi karena faktor kondisi kesehatan peserta yang kurang fit maupun penyebab dari luar, seperti teriknya matahari.
Kharisma, salah seorang peserta upacara, mengaku tiba-tiba merasakan mual seakan mau muntah pada perutnya. Selain mual, juga terasa pusing pada kepalanya. "Padahal, di rumah tadi saya juga sudah sarapan," kata pelajar kelas VIII itu saat ditemui di tenda tempat penanganan medis.
Adapun yang bertindak sebagai inspektur upacara adalah Komandan Kodim 0809 Letkol infanteri Heriyadi dan pembaca naskah Proklamasi Ketua DPRD Kota Kediri Wara Renny Pramana.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.