Korban yang juga ibu hamil delapan bulan ini ditemukan tak jauh dari rumah warga dalam posisi tertimpa sebuah batang pohon dan lumpur di dekat bantaran Sungai Wai Tomu. Jenazah Sarce kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Ambon untuk diotopsi.
Ketua RT setempat, Pit Patty, kepada Kompas.com mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 16.00 WIT saat warga membersihkan sampah dan material lumpur sisa banjir di kawasan tersebut.
Dia mengatakan, sebelumnya, warga sempat curiga karena di lokasi tersebut warga selalu mencium bau busuk yang menyengat. "Warga di sini selalu mencium bau tidak sedap setiap hari. Kita lalu berinisiatif untuk bersih-bersih dan saat itulah kita menemukan korban dalam posisi tertimbun batang pohon dan sampah," kata Patty.
Sebelumnya, Patty mengatakan, pada saat musibah banjir dan tanah longsor 30 Juli lalu, seorang warga juga ditemukan tewas di kawasan tersebut. "Sudah dua mayat yang ditemukan. Sebelumnya, seorang korban banjir juga ditemukan di sekitar sini," ujarnya.
Pantauan di lokasi kejadian, ratusan warga tampak berkerumun di kawasan tersebut untuk melihat penemuan mayat itu. Polisi yang datang beberapa saat setelah itu langsung memasang garis polisi.
Wakapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Kompol Suratno membenarkan bahwa jenazah yang ditemukan warga merupakan korban banjir dan tanah longsor yang dinyatakan hilang pada 30 Juli lalu. "Korban berjenis kelamin perempuan. Korban ini hilang saat banjir dan tanah longsor menerjang Ambon 15 hari lalu," kata Suratno.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.