Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Salah Omong, Korban Banjir Ambon Blokade Jalan

Kompas.com - 06/08/2013, 16:49 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Ratusan warga dan pengungsi banjir di kawasan Tanah Tinggi, Kelurahan Uritetu, Kecamatan Sirimau, Ambon, Selasa (6/8/2013) siang, sekira pukul 14.30 WIT, mengamuk sambil memblokade Jalan WR Supratman di kawasan tersebut dengan kayu dan sampah.

Warga dan para pengungsi marah menyusul adanya pernyataan Kepala BPBD Ambon yang mengatakan kawasan Tanah Tinggi bukan daerah yang terkena banjir. Padahal, saat banjir terjadi, kawasan Tanah Tinggi juga ikut terkena banjir. Puluhan pengungsi bahkan hingga kini masih berada di salah satu gereja di kawasan tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan pihak BPBD Ambon kepada salah seorang Ketua RW di kelurahan tersebut saat yang bersangkutan hendak meminta bantuan selimut dan sarung ke pihak BPBD pada Selasa pagi tadi.

Warga yang mendengar pernyataan tersebut langsung naik pitam dan memblokade jalan tersebut. Akibatnya, mobil jurusan Batu Merah dan kendaraan lainnya yang biasanya melintas di kawasan tersebut tidak dapat melewati jalan tersebut.

Pantauan Kompas.com di lokasi kejadian, lebih dari 100 warga ini mengamuk di jalan sambil melampiaskan kekecewaannya dengan memblokade jalan dengan sampah dan kayu. Setiap warga yang hendak melintasi jalan tersebut diminta berbalik arah.

"Jalan ini kita blokir. Masa mereka (BPBD) menyebut kalau daerah kita ini bukan daerah yang terkena banjir, padahal di sini ada korban dan juga ada pengungsi," teriak warga dengan emosi.

Dalam aksi itu, warga dan pengungsi juga mengeluhkan bantuan tanggap darurat yang tidak pernah diterima pengungsi di daerah itu.

Pemblokadean jalan akhirnya dibuka kembali setelah Sekretaris Kota Ambon AG Latuheru dan Komandan Satgas penanganan tanggap bencana banjir Ambon, Letkol inf J Edi Purwanto, menemui warga setempat.

AG Latuheru kepada warga mengatakan, bantuan tersebut akan segera disalurkan kepada para pengungsi yang membutuhkan.

Sementara Edi Purwanto mengatakan, pemberian bantuan akan segera dikoordinasikan. Dia mengakui jika warga di sejumlah tempat juga mengeluhkan belum mendapat bantuan.

Menurutnya, hal tersebut karena hampir seluruh kawasan di Ambon terkena bencana. "Bencana di Ambon tidak seperti di Negeri Lima yang hanya satu titik, olehnya itu kita harus memakai skala prioritas, apalagi jumlah pengungsi ini kan berubah–ubah," katanya.

Sebelumnya, pada Jumat pekan kemarin, warga Yrimesing juga melakukan hal yang sama lantaran pengungsi di daerah tersebut juga tidak mendapat bantuan bahan makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com