Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Brimob dan Sabhara Polda Jateng Jadi Bahan Koreksi

Kompas.com - 25/07/2013, 15:09 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Wakil Kepala Polri Komjen Pol Nanan Sukarna mengatakan, bentrok antara Satuan Brimob dan Dit Sabhara Polda Jawa Tengah menjadi koreksi di internal kepolisian. Nanan juga meminta peristiwa internal ini tidak dibesarkan.

“Jangan dibesarkan, ini masalah internal kami yang harus kami koreksi dan kami tindak tegas pada mereka,” ujarnya saat menghadiri acara di Akpol Semarang, Kamis (25/7/2013).

Permasalahan ini menurutnya memang dipicu oleh hal sepele akibat adanya BlackBerry messenger (BBM) yang menimbulkan miskomunikasi. “Jadi masalahnya sepele, gara-gara kirim SMS, BBM, menimbulkan miskomunikasi dan jadi masalah, korps jadi negatif itu yang tidak boleh. Sudah dikumpulkan tadi malam, mereka siap dihukum dan sadar kesalahannya itu yang penting dan kembali sama-sama,” kata Nanan.

Nanan mengaku bakal menindak tegas mereka yang terlibat bentrok. Mereka yang terlibat merupakan anggota polri yang baru lulus sekitar lima bulan lalu. “Mereka memang anak yang baru lulus 'kemarin sore', dan sedang diajari tentang siap membela korps dan mungkin salah menerapkan,” tambahnya.

Koreksi internal ini juga untuk membina para anggota polri dengan baik sehingga bisa melayani masyarakat dengan baik. “Koreksi, tegur dan awasi kami polisi agar benar-benar tersistem. Dan yang jelas tidak ada brimob, samapta adanya ya bangsa ini. Kita berkorban jiwa raga untuk bangsa dan negara,” tambahnya.

Seperti diberitakan, dini hari tadi sekira 50 anggota Brimob yang bermarkas di Srondol, Semarang, mendatangi Gedung Direktorat Sabhara Polda Jawa Tengah yang berlokasi di Mijen, Semarang, pada dini hari. Anggota brimob tersebut datang untuk mencari seseorang, tetapi tidak jelas siapa.

Kemudian terjadi keributan di luar gedung yang merembet hingga masuk ke lobi gedung. Beberapa di antaranya membawa senjata tajam berupa pedang katana dan pentungan. Akibatnya, tiga anggota Sabhara mengalami luka.

Tidak berselang lama, Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Priyatno turun ke lokasi untuk melakukan apel. “Itu polisi baru-baru, yang shabara itu pendidikannya di Purwokerto, yang Brimob di Jawa Timur baru lulus lima bulan kemarin, Brimob yang datang itu untuk menanyakan apa maksud BBM,” katanya.

Nanan juga mengaku sudah memerintahkan Propam Polda Jawa Tengah untuk melakukan penyelidikan. Tidak berselang lama, kondisi mulai kondusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com