Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/07/2013, 18:12 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara masih menetapkan tiga wilayah yakni Kendari, Konawe Selatan, dan Kabupaten Konawe berstatus siaga 1 banjir.

Meski air di sebagian wilayah tersebut sudah mulai surut, dampak masih luas.

Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam mengatakan, kendati tiga hari pasca banjir dan air mulai surut, namun pemerintah belum mencabut status siaga 1 banjir. Pasalnya, hingga kini hujan belum juga reda, meski tidak terlalu deras.

"Dalam musibah ini kita memiliki dua strategi, dari sisi bencana kita berada pada tanggap darurat, sementara dari sisi kewaspadaan, Kota Kendari masih tetap berada dalam siaga 1," tegasnya, Sabtu (20/7/2013). 

Menurut Nur Alam, semua pihak tidak boleh ada yang lengah dengan musibah yang melanda beberapa wilayah di Sultra. Karena tidak ada yang dapat memprediksi curah hujan yang terjadi.

"Hujannya baru berhenti hari ini, tapi kita tidak tahu esok hari seperti apa, jadi saya tidak ingin terburu-buru mengeluarkan statement kalau kita sudah aman saat ini," terangnya.

Proses evakuasi, tekan Nur Alam, merupakan hal paling penting yang harus dilakukan saat ini, dengan begitu kewaspadaan akan terus ditingkatkan.

"Evakuasi korban jiwa harus terus kita lakukan sampai keadaan benar-benar memungkinkan, jangan karena hujannya reda sehari kita sudah senang, kita tidak tahu apa yang terjadi besok, jadi semua harus tetap waspada," katanya.

Nur Alam melanjutkan, banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra) seperti Kota Kendari, Kabupaten Konawe, dan Konawe Selatan, tidak hanya mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, melainkan juga kerugian materi yang jumlahnya cukup besar.

"Sebenarnya kami belum hitung kerugian pasti yang kita alami akibat banjir, namun perkiraan sementara estimasi kerugian yang kita rasakan akibat banjir mencapai ratusan miliar," rincinya.

Kerugian tersebut mencakup dua per tiga dari areal produktif yang ada di Sultra, akibat rusak berat dan tidak dapat dimanfaatkan lagi.

"Nilai pastinya memang belum ada, tapi kita bayangkan saja kalau dua per tiga areal produktif di Sultra rusak seperti, sawah, jalanan, pasar, perumahan, fasilitas umum dan sekolah yang rusak akibat banjir pasti bisa mencapai ratusan milyar," kata Nur Alam.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihak pemerintah akan mengusulkan kepada pemerintah pusat agar segera diberikan bantuan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com