Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Calo CPNS, Perempuan Cantik Ini "Ngaku" Disuruh Anggota DPRD

Kompas.com - 17/07/2013, 14:47 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Perempuan cantik berinisial MA (27) yang menjadi calo CPNS mengaku aksi penipuannya dilakukan bersama Gantira Kusumah, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. MA menipu 11 calon pegawai negeri sipil sebesar Rp 1 miliar lebih.

Menurut keterangan MA, uang tersebut akan digunakan sebagai dana kampanye Gantira Kusumah pada ajang pemilihan wali kota Cimahi beberapa waktu lalu.

"Ya, Gantira minta cariin (calon PNS) buat dana pemilihan wali kota Cimahi," kata MA saat ditemui di Kantor Polres Cimahi, Rabu (17/7/2013).

Dari balik jeruji besi, perempuan berparas cantik ini mengatakan, Gantira berjanji akan menikahinya jika sukses menjadi wali kota Cimahi. MA mengakui, saat itu ia dan Gantira memang memiliki hubungan khusus.

Namun, janji Gantira itu tidak terwujud karena pejabat ini kalah oleh Atty Tochija pada pemilihan wali kota Cimahi.

"Ya, nyatanya sampai sekarang nggak ada. Saya juga nggak terima uang," katanya.

Diberitakan sebelumnya, MA (27) saat ini menjadi tahanan Markas Polres Cimahi lantaran telah menipu 11 orang calon PNS. MA mengaku aksi penipuannya atas perintah seorang pejabat bernama Gantira Kusumah yang diketahui merupakan anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Barat.

"Saya sebenarnya juga korbannya dia (Gantira). Dulu saya dijanjikan jadi PNS, saya sudah kasih Rp 50 juta, tahunya cuma jadi honorer," kata wanita berkulit putih ini di sel tahanan Polresta Cimahi, Jawa Barat, Rabu (17/7/2013).

Dikonfirmasi terpisah, Gantira membantah tuduhan yang dilayangkan MA. Bahkan, dia mengaku sama sekali tidak mengenal MA. Bahkan, Gantira meminta polisi mengusut siapa auktor intelektualis di balik kasus MA ini.

"Tidak, saya tidak tahu. Saya anggota dewan masak jadi calo? Tidak benar, dia hanya nyatut nama saya," sanggahnya.

"Saya sudah lapor ke polda minta diselidiki siapa di balik semua ini. Pakai logika saja Pak, masak sampai segitunya," pungkas Gantira.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com