Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa "Ngadu" ke Makam Pahlawan

Kompas.com - 20/06/2013, 16:32 WIB
Tigor Munthe

Penulis

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com — Sekitar 100 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi swasta di Pematangsiantar menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Aksi mereka digelar di Taman Makam Pahlawan Pematangsiantar, Sumatera Utara, Kamis (20/6/2013).

Aksi diawali longmarch dari Lapangan Haji Adam Malik sejak pukul 11.30 WIB dengan menyusuri Jalan Merdeka. Aksi ini sempat menyebabkan arus lalu lintas yang merupakan jalur padat di Pematangsiantar macet. Puluhan aparat Kepolisian Resor Pematangsiantar terpaksa bekerja ekstra mengatur arus lalu lintas agar tidak macet total.

Setelah satu jam melakukan aksi longmarch, mahasiswa tiba di Taman Makam Pahlawan di Jalan Asahan. Puluhan aparat kepolisian sudah berjaga-jaga di sekitar Taman Makam Pahlawan. Setiba di Taman Makam Pahlawan, para mahasiswa melakukan upacara singkat di depan tugu makam.

Di bawah terik panas matahari, para mahasiswa berorasi dan menyampaikan berbagai pernyataan mereka terkait kenaikan harga BBM oleh pemerintahan SBY-Boediono. Salah satu poin pernyataan sikap mahasiswa di antaranya menolak kenaikan harga BBM dan meminta pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM dengan segera karena akan membuat rakyat semakin sengsara.

Koordinator aksi, Sape Silalahi, dalam pernyataannya mengatakan, mereka sengaja menggelar aksi unjuk rasa di Taman Makam Pahlawan untuk mengadu kepada para pahlawan atas penderitaan yang dirasakan rakyat saat ini menyusul kebijakan pemerintahan yang tidak lagi memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Kami aksi kemari untuk mengadu ke para pahlawan yang sudah memperjuangkan negara dan bangsa ini. Kami mengadu karena pemerintahan yang sekarang benar-benar sudah membuat rakyat kian sengsara dengan menaikkan harga bahan bakar minyak," katanya.

Menurut Sape, ternyata lebih sulit melawan pemerintahan yang ada saat ini ketimbang melawan kolonialisme dulu. Melalui aksi ini, katanya, paling tidak mahasiswa memberikan peringatan kepada para penguasa di negara ini untuk tidak melupakan perjuangan para pahlawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com