Salin Artikel

Perjalanan Irjen Pol Purn Johni Asadoma, dari Atlet Tinju, Kapolda NTT hingga Bakal Calon Gubernur NTT

Selain sebagai putra asli NTT, pria kelahiran Denpasar, Bali, 8 Januari 1966, pernah menduduki jabatan strategis di Kepolisian Daerah NTT.

Pada tahun 2018, dia menjabat sebagai Wakil Kepolisian Daerah (Wakapolda) NTT. Kemudian pada tahun 2022 lalu, dia menjabat sebagai Kapolda NTT.

Jabatan terakhir peraih medali emas tinju pada SEA Games XII Singapura tahun 1983 adalah sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Misinter Divhubinter Polri.

Setelah pensiun dari Kepolisian Republik Indonesia pada Februari 2024, lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1989 ini memilih jalur sebagai politisi.

Dia secara terbuka memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2024.

Selanjutnya, Johni yang pernah mewakili Indonesia dalam olahraga tinju Olimpiade XXII di Los Angeles tahun 1984, memilih bergabung menjadi anggota Partai Gerindra.

Pada Rabu (17/4/2024), Johni secara resmi mendaftar sebagai calon Gubernur NTT.

Kedatangan Johni, disambut dengan tarian Gaza Kako yang dibawakan oleh Sanggar Sumba Barat Daya.

Sejumlah pengurus DPD Gerindra seperti Sekretaris Bapilu DPD Gerindra NTT Dominggu Umbuzasa, Wakil Ketua Bapilu DPD Gerindra Tori Atau, Anggota Dewan Pembina DPD Gerindra NTT Nustur Wewei dan Bendahara Bapilu DPD Gerindra NTT Tenti Adu, menerima kehadiran Johni.

Kepada sejumlah wartawan, Johni mengaku, mendaftar sebagai bakal calon gubernur Provinsi NTT melalui Partai Gerindra sebagai partai pengusung utama.

"Harapannya tentu saya diterima dan didukung oleh Partai Gerindra untuk maju dalam kontestasi Pilkada NTT tahun 2024," kata Johni.

Alasan memilih Gerindra, lanjut mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina), karena memiliki platform partai yang selaras dengan jiwanya.

"Ketua umumnya Pak Prabowo adalah seorang patriot sejati yang telah mengorbankan segala galanya untuk bangsa dan negara. Itu tentu selaras dengan jiwa saya," kata Johni.

Selain itu, lanjut Johni, dirinya sudah bergabung menjadi anggota Partai Gerindra, usai pensiun dari polisi pada Februari 2024. Johni pun telah memiliki kartu anggota partai.

Johni juga pada awal Februari lalu menyatakan dukungan terbuka kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

"Begitu saya pensiun sebagai anggota Polri pada 1 Februari 2024 lalu, saya sudah menyatakan dukungan saya untuk Prabowo sebagai Presiden dan juga mendaftarkan diri menjadi kader partai Gerindra."

"Sebagai buktinya, saya sudah punya kartu anggota Partai Gerindra," ujar Johni.

Usai mendaftar, lanjut Johni, dirinya akan mengikuti semua mekanisme yang diatur oleh Partai Gerindra.

Sekretaris Bapilu DPD Gerindra NTT Dominggus Umbuzasa, mengatakan, atas nama pimpinan DPD Gerindra NTT, dia menyampaikan terima kasih kepada Johni yang telah mendaftar.

Dia pun yakin, sebagai kader Gerindra tentu Johni tentu sudah tahu mekanisme internal Gerindra.

"Kita akan kembalikan kepada proses dan mekanisme partai. Setelah semua dokumen terkumpul akan menjadi proses penilaian tersendiri dari pimpinan partai di DPD dan DPP," ujar Dominggus.

Tahapan selanjutnya, kata Dominggus, semua kandidat yang mendaftar termasuk Johni, akan menjalani survei terkait elektabilitas.

Johni pun disebut sebagai orang pertama yang mendaftar sebagai bakal calon Gubernur NTT.

"Nanti kandidat yang tingkat elektabilitas tertinggi akan mendapatkan ruang bagi DPP untuk mengeluarkan SK pencalonan Gubernur bersama dengan pasangan," kata dia.

Kemudian, pada Jumat (19/4/2024), Johni mendaftar ke DPW I Partai Solidaritas Indonesia (PSI) NTT sebagai Calon Gubernur NTT.

“Saya datang ke sini untuk mendaftarkan diri ke PSI untuk mendapat dukungan sebagai bakal calon gubernur NTT periode 2024-2029,” kata Johni.

Menurut Johni, alasannya meminta dukungan ke PSI karena partai tersebut memiliki integritas yang tinggi.

Sehingga kata dia, selaras dengan jiwanya yang telah teruji selama berdinas di kepolisian.

Dia berharap, setelah mendaftar, PSI bisa mempertimbangkan dan menerimanya serta mendapat dukungan penuh dari partai itu.

Johni mengakui bahwa dirinya adalah kader Partai Gerindra, tapi perlu juga mendapat dukungan dari partai lainnya seperti PSI sebagai kendaraan politik untuk mengantarnya sebagai cagub NTT.

Dia berjanji akan mengikuti seluruh proses dan tahapan penjaringan yang akan dilakukan Partai PSI.

“Saya akan ikut seluruh proses dan tahapan yang ditentukan oleh PSI,” ujar mantan Kapolda NTT ini.

Ketua DPW Partai PSI NTT, Christian Widodo mengatakan, sudah ada beberapa kader PSI dan dari luar PSI yang telah mendaftar untuk maju sebagai calon gubernur NTT.

“Memang beberapa (kandidat) sudah mendaftar, kader dari luar, kader internal,” kata Christian tanpa menyebutkan nama kandidat yang telah mendaftar ke PSI.

Dan PSI NTT juga akan melakukan survei internal untuk melihat elektabilitas dari setiap kandidat yang telah mendaftar ke PSI.

“Nanti ada survei internal PSI, kira-kira kader kita itu mampu bersaing tidak di calon gubernur dan wakil gubernur, untuk sementara masih diproses,” ujarnya.

Menurut Christian, PSI telah memiliki standar untuk mengusung kandidat yang akan diusung sesuai AD/ART partai. Sehingga siapa pun bisa mendaftar.

Christian mengeklaim tidak ada mahar politik apapun bagi setiap kandidat yang mendaftar ke Partai PSI untuk diusung mengikuti kontestasi politik di NTT.

“Uang pedaftaran tidak, registrasi tidak ada, nanti juga tidak ada mahar, dan itu sudah kami buktikan di pilkada sebelumnya,” kata Christian.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/21/181547178/perjalanan-irjen-pol-purn-johni-asadoma-dari-atlet-tinju-kapolda-ntt-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke