Salin Artikel

Banjir Bandang di Muratara, Satu Warga Dilaporkan Hanyut

MURATARA, KOMPAS.com - Banjir bandang yang berlangsung di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, menyebabkan satu orang warga bernama Tain (70) hilang terseret banjir.

Saat ini, tim Basarnas Palembang telah menurunkan tim Search And Rescue (SAR) gabungan untuk melakukan pencarian terhadap korban.

Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin mengatakan, Tain dilaporkan hilang pada Selasa (16/4/2024) sekitar pukul 17.45 WIB.

Saat itu, kondisi ketinggian air telah mencapai 80 cm di Desa Lubuk Kumbung, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara. Korban yang berada di lokasi pun terseret arus smpai akhirnya dilaporkan hilang.

"Tim Rescue Basarnas Palembang pagi tadi sudah bergabung dengan Unsur SAR G setempat untuk melakukan pencarian korban yang hilang," kata Raymond dalam keterangan tertulis, Rabu (17/4/2024).

Raymond menjelaskan, mereka pun ikut membantu mengevakuasi para korban yang terdampak banjir di Kabupaten Muratara dengan menggunakan perahu karet.

"Tercatat sudah ada sekitar 100 orang yang telah dievakuasi mulai dari bayi, anak-anak, ibu hamil, dan lansia," jelasnya.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Iqbal Ali Syahbana menambahkan, banjir bandang tersebut telah membuat empat jembatan gantung yang berada di Desa Tanjung Agung putus.

Kemudian, satu jembatan beton juga rusak parah akibat terseret banjir bandang sehingga tak lagi bisa dilewati.

"Dari laporan terakhir, debit air masih mengalami kenaikan di Kecamatan Rawas Ulu dan Karang Jaya," jelas Iqbal.

Iqbal mengungkapkan, banjir bandang itu terjadi setelah Muratara diguyur hujan deras pada Selasa (16/4/2024).

Debit air Rawas pun menjadi meluap dan merendam rumah warga terutama tempat tinggal yang berada di bantaran sungai.

Saat ini, bantuan mulai dari sembako dan selimut telah dikirimkan ke lokasi bencana untuk membantu warga yang terdampak.

"Kami masih mendata berapa jumlah rumah yang terdampak dan korban, di lokasi sulit sinyal sehingga komunikasi agak sulit dilakukan," imbuh Iqbal.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/17/122615678/banjir-bandang-di-muratara-satu-warga-dilaporkan-hanyut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke