Salin Artikel

Kisah Nahkoda KMP Sebuku Kapten Dwi Irianto, Tak Bisa Rayakan Lebaran Bersama Keluarga 24 Tahun

Momen kebahagian dan kebersamaan dengan keluarga pada Hari Raya Idul Fitri harus pupus dikarenakan tugasnya sebagai nahkoda Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Sebuku.

Dwi merasa terharu bisa mengantarkan masyarakat berlebaran bertemu keluarga di kampung halaman masing-masing di Pulau Sumatera atau Jawa.

"Sudah 24 kali Lebaran saya enggak pernah kumpul bareng keluarga. Selama 24 (tahun) saya mengawal angkutan mudik dan balik," kata Dwi, saat berbincang dengan wartawan dalam pelayaran dari Merak ke Bakauheni, pada Senin (15/4/2024).

Padahal, Dwi sangat merindukan momen-momen Lebaran ketika bisa shalat id bersama istri dan dua anaknya.

Selain itu, pria kelahiran Semarang itu pun merindukan menyantap bersama opor dan kupat buatan istri tercintanya Wahyu Ambarsari.

"Saat kumpul bareng keluarga, bisa shalat id bareng, bisa buka ketupat bareng. Nah, itu enggak pernah itu (sejak 24 tahun lalu)," ujar dia.

Meski demikian, istri yang dinikahinya pada tahun 2000 dan kedua anaknya sudah menerima, memahami pekerjaan sang ayah sebagai nahkoda melayani masyarakat.

Keselamatan penumpang, kata Dwi, menjadi tanggungjawabnya mengantarkan dengan selamat hingga sandar di dermaga.

"Apalagi, kala ada acara keluarga besar tuh ngumpul, pasti dibilang anggota keluarga saya hilang satu. Itu papanya enggak pulang, itu setiap Lebaran," ucap Dwi, tersenyum.

Menghilangkan rasa kangen di saat Lebaran, Dwi memanfaatkan waktu sandar untuk berkomunikasi dengan keluarga melalui telepon atau video call (vc).

"Kemudian vc saat-saat tertentu. Kita hanya bisa vc itu hanya pas sandar, karena pas sudah di tengah laut, telepon sulit, vc sulit menunggu sinyal bagus," kata dia.

Pada hari Lebaran kemarin, Dwi hanya bisa shalat di pelabuhan, lalu berkumpul bersama kru kapal untuk makan makanan khas Lebaran kiriman.

"Momen Lebaran biasanya kita punya kesempatan pada subuh itu kapal off, kemudian shalat id bareng dengan kru, setelah itu ya silaturahmi di atas kapal, setelah itu kapal masuk lagi (berlayar)," kata Dwi.

Usai tugasnya selesai, Dwi mengaku akan mengambil cuti 12 hari untuk berkumpul dengan keluarga.

Rencananya, saat kumpul bersama keluarganya nanti akan dihabiskan untuk berlibur.

"Biasanya kalau sudah kumpul keluarga jalan-jalan. Jadi, biasalah ketemu saja, makan bareng mancing dan lain-lain," ucap Dwi.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/15/221156478/kisah-nahkoda-kmp-sebuku-kapten-dwi-irianto-tak-bisa-rayakan-lebaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke