Salin Artikel

Cerita Muryati, Bertahan Berjualan Beras sejak 1980, Sempat Bangkrut dan Kiosnya Terbakar 2 Kali

Bertahan sejak 1980, tidak mudah bagi Muryati untuk tetap berjualan dan menjaga kepercayaan para pelanggan.

Bahkan, ia sempat mendapat cobaan dengan adanya kebakaran pasar sebanyak dua kali, yakni pada 1992 dan 2005, hingga bangkrut dan menjual sebidang tanah serta emas seberat 1 kilogram yang ditabungnya bertahun-tahun.

Kata Muryati, pada 1980, ia mengeklaim menjadi penjual beras termuda.

Kini, para pedagang seangkatannya telah berpulang. Entah faktor usia maupun bangkrut dampak kebakaran.

"Hancur semua, tahun '80 saya jualan, masih muda sendiri yang lain sudah tidak ada semua," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (6/3/2024).

Kebakaran besar pasar Bintoro pada 2005, menjadi momen terberat bagi Muryanti. Ruko dan dagangannya ludes dilalap si jago murah.

Untuk bisa berdagang lagi, Muryati terpaksa menjual emas simpanannya seberat 1 kilogram dan sebidang tanah.

Uang itu digunakan untuk membeli ruko kecil dan modal usaha beras.

"2005, jual emas, aku jual emas satu kilo, buat modal lagi, dibeli Rp 125 juta. Untuk membayar ini dan kiosku bawah jual tanah," beber dia.

Muryati turut membagikan bagaimana ia bertahan dan sukses meski sekedar jualan beras di pasar.

Menurutnya, jujur dalam berdagang menjadi kunci utama dan biasa dipercaya para pelanggan.

Muryati mencontohkan, dalam 1 kilogram beras, ia hanya mengambil untung Rp 500.

"Orang jujur sejujur-jujurnya itu awet, untung beras Rp 500, sekarung paling Rp 5.000," paparnya.

Dalam kehidupan sehari-hari dan berdagang, Muryati menghindari utang. Meskipun dapat iming-iming modal besar tetap ia tolak.

"Jadi bakul beras untungnya sedikit kok utang ya, habis. Tidak usah mewah-mewah. Punya uang beli tidak ada ya sudah," terangnya.

Dia mencontohkan, kedua anaknya telah dibiayai hingga rampung kuliah dan kini telah menikah.

"Anakku kuliah, satu (jurusan) Bahasa Inggris, sudah lulus semua kerja, nikah semua," tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/03/06/154833178/cerita-muryati-bertahan-berjualan-beras-sejak-1980-sempat-bangkrut-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke