Salin Artikel

Kasus DBD di Banten Meningkat, 8 Orang Meninggal Dunia

SERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti menyebut adanya peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada awal 2024.

Dikatakan Ati, terjadi 1.619 kasus DBD di daerahnya, 8 di antaranya meninggal dunia.

"Kasus kematian disebabkan terlambat (mendapatkan penanganan medis), keterlambatan karena dianggap sakit demam biasa, karena gejalanya hampir sama," kata Ati kepada wartawan di Serang, Rabu (28/2/2024).

Ati merinci, Kabupaten Tangerang menyumbang kasus terbanyak dengan 640 kasus, kemudian Lebak 459 kasus, dan Pandeglang 308 kasus.

Selanjutnya Kota Tangsel 70 kasus, Kabupaten Serang 61 kasus, Kota Serang 44 kasus, Kota Cilegon 27 kasus, Kota Tangerang 10 kasus.

Sedangkan kasus kematian di Kabupaten Tangerang dan Lebak masing-masing 4 kasus.

Dijelaskan Ati, penyebab meningkatnya kasus DBD dikarenakan adanya perubahan iklim dengan suhu yang memanas serta fenomena El Nino.

Kotornya lingkungan juga menjadi faktor meningkatnya kasus DBD di Tanah Jawara.

"Curah hujan yang tidak menentu menyebabkan timbulnya banyak genangan-genangan air yang menjadi tempat tumbuhnya jentik nyamuk aedes aegypti," ungkap Ati.

Selain itu, penderita memiliki riwayat infeksi virus dengue, terutama anak-anak, lansia, dan orang yang kekurangan sistem kekebalan tubuh. 

Untuk menekan angka kasus, Dinkes melakukan pencegahan dan pengendalian dengan membuat Surat Edaran kewaspadaan dini.

"Menyiapkan logistik dalam pencegahan dan pengendalian DBD seperti RDT DBD insektisida dan larvasida," beber dia.

Sedangkan jumlah kasus pada 2023 tercatat 4.154 kasus, dengan rincian Kabupaten Serang 237 kasus, Pandeglang 531 kasus.

Kemudian,  Kabupaten Tangerang 1.363 kasus, Lebak 760 kasus, Kota Tangerang 290 kasus, Kota Serang 311 kasus, Kota Cilegon 242 kasus, dan Kota Tangerang Selatan 420 kasus.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/28/131741978/kasus-dbd-di-banten-meningkat-8-orang-meninggal-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke