Salin Artikel

Cerita Pembuat Barongsai di Pecinan Semarang, Tak Sekadar Berbisnis tapi Juga Merawat Tradisi

Keahlian membuat barongsai telah diwariskan secara turun-temurun oleh kakek buyutnya.

Dia merupakan generasi keempat yang mampu membuat barongsai berkualitas seperti yang diajarkan orangtuanya.

Menurutnya, tak sembarang orang bisa membuat barongsai. Dalam membuat barongsai, perlu ketekunan dan ketelitian karena terdapat motif yang pakem.

Hal itulah yang membuat Satya menjadi satu-satunya produsen barongsai yang masih tersisa di Pecinan Semarang.

"Saya sudah generasi keempat, dulu bapak saya. Tapi sekarang sudah sakit-sakitan," jelas Satya saat ditemui di lokasi produksinya, Kamis (1/2/224).

Melestarikan budaya

Menurut Satya, memproduksi barongsai tidak hanya berbisnis. Melainkan, juga melestarikan budaya yang telah diwariskan oleh orangtuanya.

Meski tak mempunyai kendala saat memproduksi, beberapa tahun yang lalu jualannya sempat redup karena orangtuanya sakit dan ceruk pasar yang beralih ke digital.

Melihat hal itu, dia membuat gebrakan dengan menjual barongsai secara online melalui media sosial atau platform lainnya. 

Dengan cara seperti itu, dagangannya menjadi laris. Bahkan banyak pemesan yang berasal dari luar daerah.

"Sekarang yang pesan sudah dari Jawa Timur (Jatim), Jawa Barat (Jabar), Kalimantan, Sumatera dan Jateng," imbuhnya.

Satu barongsai biasanya dia jual mulai Rp 6 juta. Harga tersebut sudah finishing dan sudah siap digunakan untuk pentas.

"Jadi tinggal pakai saja itu," kata Satya.

Untuk naga, harganya jauh lebih mahal mulai Rp 8,5 juta hingga Rp 9,5 juta. Hal itu disebabkan karena pengerjaannya lebih lama.

"Kalau barongsai satu minggu jadi. Kalau naga bisa jauh lebih lama," imbuhnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/02/050400078/cerita-pembuat-barongsai-di-pecinan-semarang-tak-sekadar-berbisnis-tapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke