Salin Artikel

1.274 Balita di Kota Serang Masuk Kategori "Stunting"

"Data stunting di Kota Serang tahun 2023 sebanyak 1.274 balita. Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2022, yang mencapai 1.586 balita."

Demikian kata Kepala Dinkes Kota Serang Ahmad Hasanudin di Serang, Rabu kemarin.

Penyebab terjadinya stunting sangat beragam, mulai dari pola asuh orangtua, hingga asupan gizi pada anak.

Pola hidup calon ibu pada saat kehamilan juga menjadi faktor pendorong terjadinya stunting pada balita.

"Oleh karena itu, kita juga melakukan beberapa program untuk mengentaskan stunting, di antaranya memberikan alat antroprometri elektronik pencatatan gizi berbasis masyarakat di seluruh Posyandu," kata dia.

Ia mengatakan alat tersebut untuk mengukur pajang dan tinggi badan balita, sehingga bisa terdeteksi balita tersebut stunting atau tidak, dan alat ini akan terkoneksi dengan pusat.

"Dari alat tersebut pusat juga bisa membacanya," kata dia.

Selain itu, Pemerintah Kota Serang juga telah mengumpulkan direktur rumah sakit yang ada di Kota Serang untuk membantu penanganan permasalahan ini.

"Di rumah sakit tersebut memberikan telur setiap minggunya 1-2 butir. Itu sangat membantu, karena protein ini sangat cepat penyerapannya terhadap balita."

"Sehingga, apabila diberikan telur satu butir setiap hari selama enam bulan, sekitar 60 persen dapat mengentaskan stunting," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/25/105753378/1274-balita-di-kota-serang-masuk-kategori-stunting

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke