Salin Artikel

Gunung Lewotobi Masih Menyimpan Ancaman meski Jumlah Gempa Letusan Menurun

Puluhan gempa ini terjadi pada periode pengamatan Senin (22/1/2024) pukul 12.00 Wita-18.00 Wita.

"Ada 33 kali gempa guguran dengan amplitudo 8-47.3 mm, durasi 44-162 detik," ujar Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Stanislaus Ara Kian, dalam keterangan tertulis, Senin.

Secara visual gunung kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati.

Teramati guguran dengan jarak luncur 1.000 meter mengarah ke utara. Aliran lava juga teramati sejauh 3.770 meter ke arah timur laut.

PGA Lewotobi Laki-laki juga mencatat, terjadi empat kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 17-19.2 mm, durasi14-21 detik.

Kemudian, satu kali tektonik jauh amplitudo 47.3 mm, durasi 115 detik, serta tremor menerus terekam dengan amplitudo 3.7 mm, dominan 3.7 mm.

Tetap waspada

Berdasarkan pantauan PGA Lewotobi Laki-laki jumlah gempa letusan mengalami penurunan dua hari terakhir.

Meski begitu, Penyelidik Bumi Madya dari PVMBG Sofyan Primulyana mengingatkan masyarakat untuk mengikuti rekomendasi yang dikeluarkan karena masih adanya potensi ancaman dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

"Bukan berarti dengan jumlah gempa yang sekarang menurun, artinya kondisinya menurun. Potensi ancamannya masih ada," kata Sofyan.

Hingga saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada di level IV awas.

Warga diminta tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 6 kilometer ke arah utara dan timur laut.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/22/180012278/gunung-lewotobi-masih-menyimpan-ancaman-meski-jumlah-gempa-letusan-menurun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke