Salin Artikel

Berkunjung ke Semarang, SBY Beri Wejangan Kader untuk Tidak Jelekkan Lawan Saat Kampanye

SEMARANG, KOMPAS.com- Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi sederet wejangan saat menjumpai kader Partai Demokrat di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Memasuki tahapan masa kampanye, SBY berpesan agar kadernya tidak menjelek-jelekkan partai lain dan capres cawapres yang tidak diusung Partai Demokrat demi memenangkan Pemilu 2024.

Sehingga kampanye lebih berfokus pada menonjolkan kelebihan caleg maupun capres-cawapres yang diusung.

Pihaknya sendiri masih berkomitmen untuk mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran dalam hal ini.

"Iya ini pertemuan kader saya bertemu dengan caleg, saya sampaikan berjuanglah di 2024 ini. Sasaran kita, menangkan pileg dan pilpres yang kami usung. Saya sampaikan kepada mereka berjuanglah dengan baik, dengan cara yg baik, tidak perlu menjelek-jelekan yang lain, partai lain atau capres lain," ujar SBY usai menemui kader di Semarang, Kamis (30/11/2023) malam.

Dalam kunjungan, SBY juga mengatakan bila tiga pasangan capres cawapres yang akan berlaga di Pilpres 2024 seluruhnya merupakan tokoh baik untuk bangsa Indonesia. 

Hanya saja dalam kontestasi pemilu kali ini, Demokrat memilih mendukung Prabowo-Gibran karena pasangan itu dinilai lebih cakap.

"Tiga pasangan capres itu semuanya tokoh yang ada di negeri ini, 3 pasangan itu juga memiliki niat baik, cita-cita yang baik kalau diberikan mandat oleh rakyat. Demokrat mengusung Prabowo Gibran karena kami yakin Prabowo lebih cakap, lebih mampu dan lebih siap memimpin Indonesia," ungkapnya.

Tak cukup sampai di situ, SBY juga berpesan kepada para kader untuk tidak membuat janji program kerja tidak masuk akal yang akhirnya sulit terwujud dan tidak bisa ditepati.

"Kalau kita menyampaikan ke masyarakat, jangan kita menyampaikan yang tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah kita, negara kita. Kita pernah di pemerintahan ngerti mana janji uang kosong mana yang janji itu bisa dilakukan," tegas dia.

Lebih lanjut, dia juga menyinggung pentingnya netralitas ASN hingga aparat penegak hukum pada Pemilu 2024.

Hal ini menjadi penting karena menurutnya seorang capres bisa memenangkan Pilpres tanpa bantuan alat negara.

"Tetaplah jaga keamanan, jaga kedamaian bersama-bersama. Jaga betul pemilu yang jujur, yang adil yang demokratis. Negaranya netral, TNI, Polri, BIN, penegak hukum netral. Mereka milik kita semua, milik rakyat Indonesia. Dan seorang capres yang baik, saya pernah jadi capres 2 kali tanpa kita menggunakan aset negara yang tidak boleh digunakan kota juga bisa menang," tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/12/01/121232078/berkunjung-ke-semarang-sby-beri-wejangan-kader-untuk-tidak-jelekkan-lawan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke