Salin Artikel

Tangis Haru Para Guru di Keerom Saat Terima Hadiah Sepeda Motor dan Laptop dari Bupati

Hadiah-hadiah tersebut diberikan di sela-sela peringatan Hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI ) yang dilaksanakan di Lapangan Swakarsa, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Senin (27/11/2023).

Penghargaan ini diberikan kepada para guru yang sudah mengabdikan belasan, bahkan puluhan tahun.

Guru-guru yang mengabdi di daerah terdepan, terluar dan terjauh di Kabupaten Keerom pun mendapat penghargaan tersebut.

Piter Gusbager mengatakan, seluruh masyarakat Keerom telah cerdas dan berkembang, karena kontribusi guru. Tanpa guru, sulit membangun masyarakat di negeri tapal batas.

"Guru adalah garda terdepan dan pilar dalam pendidikan. Dengan momentum hari guru ini kita menciptakan kreativitas dan kreasi,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (28/11/2023).

Daerah sulit sarana transportasi

Kabupaten Keerom merupakan salah satu daerah yang bersinggungan langsung dengan negara tetangga, Papua Nugini (PNG) dan beberapa daerah lainnya seperti Kabupaten Pegunungan Bintang.

Oleh karena itu, Gusbager berkomitmen memberikan perhatian kepada para guru yang berada di daerah-daerah yang sulit akses transportasi.

Ada beberapa daerah yang masih sulit sarana transprotasi seperti Distrik Keisnar, Towe, Yeti dan Distrik Arso Timur.

Daerah ini berada di antara perbatasan negara dan perbatasan antarkabupaten sehingga memerlukan perhatian serius dari pemerintah daerah.

"Seorang guru harusnya merasa terpanggil sebagai pelayan untuk mencerdasakan anak bangsa. Guru harusnya selalu berada di tempat tersembunyi dan tidak boleh meninggalkan tempat tugas,” ucapnya.

"Saya memberikan motivasi kepada guru sehingga para guru tetap menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, terutama di daerah terluar dan terdepan seperti di wilayah Keisnar, Towe, Yeti, Arso Timur dan beberapa daerah lainnya sehingga anak-anak mendapatkan pendidikan."

Akan angkat 200 guru P3K

Gusbager tidak menginginkan adanya daerah di mana masyarakatnya tidak mendapatkan pendidikan.

Oleh karena itu, ia mendorong seluruh wilayah di Kabupaten Keerom harus bisa mendapatkan layanan pendidikan. Sebab, pendidikan adalah layanan dasar dan berkaitan dengan hak manusia.

"Pemda Keerom memperhatikan semua guru dan sekolah dengan semua jenjang," ujarnya.

Dia menyatakan, dalam waktu dekat akan mengangkat guru P3K yang berjumlah sekitar 200 orang.

Para guru P3K yang direkrut ini akan didistribusikan di seluruh Kabupaten Keerom sehingga bisa mengajar anak-anak Keerom.

Selain itu, Pemda Keerom juga berkomitmen melakukan rekonstruksi sekolah dan pembangunan sekolah baru ke depannya.

"Kita memperhatikan SDM para guru dan tenaga pendidikan agar mereka dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman di era modernisasi, sehingga guru harus berkualitas,” ujar Gusbager.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Keerom, Stanly Moningka menjelaskan, hadiah utama berupa 8 unit sepeda motor dan 53 laptop diberikan kepada para guru.

"Penghargaan yang kami berikan kepada para guru ini merupakan kebijakan pak bupati yang konsen terhadap pendidikan," jelasnya.

Stanly menyatakan, kegiatan HUT PGRI ini dibuat dalam rangka memberikan rasa hormat kepada para guru yang telah mengabdikan dirinya selama ini dalam membangun pendidikan di Kabupaten Keerom.

"Tujuannya adalah memberikan motivasi kepada para bapak dan ibu guru dan kami buat setangkai bunga untuk memberikan penyadaran bahwa kehadiran guru sanga penting bagi pendidikan di Papua, khususnya di Kabupaten Keerom,” tutupnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/28/131637678/tangis-haru-para-guru-di-keerom-saat-terima-hadiah-sepeda-motor-dan-laptop

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke