Lulusan SMK di Banten Sumbang Angka Pengangguran Tertinggi

SERANG, KOMPAS.com - Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi penyumbang angka pengangguran terbanyak di Provinsi Banten.

Padahal, lulusan SMK dipersiapkan untuk terjun langsung di dunia kerja.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten, pendidikan tertinggi yang ditamatkan angkatan kerja, TPT pada Agustus 2023 mempunyai pola yang hampir sama dengan Agustus 2022.

"Tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari tamatan SMK merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 11,91 persen," dikutip Kompas.com dari berita resmi statistik No 58/11/36/Th.XVII, 6 November 2023.

Sementara TPT paling rendah adalah pendidikan SD ke bawah, sebesar 2,99 persen.

Namun, untuk TPT dari Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma I/II/III, dan Universitas mengalami peningkatan dibanding Agustus 2022.

Kenaikan TPT terbesar adalah pada pendidikan Diploma  I/II/III sebesar 4,69 persen poin.

Sementara TPT pada kategori pendidikan lainnya mengalami penurunan. Penurunan terbesar pada kategori pendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 1,98 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Faizal Anwar menyebut, angka pengangguran di Provinsi Banten per Agustus 2023 sebanyak 448.430 orang.

Angka pengangguran itu mengalami penurunan 0,57 persen dibanding Agustus 2022.

Meski turun, angka itu tetap menjadikan Banten daerah tertinggi pengangguran se-Indonesia. 

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2023 sebanyak 5,97 juta orang.

Komposisinya 5,52 juta orang penduduk bekerja dan 448.430 orang katagori pengangguran.

Dijelaskan Faizal, TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.

TPT hasil Sakernas Agustus 2023 sebesar 7,52 persen di Provinsi Banten. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat 7-8  orang penganggur.