Salin Artikel

Emak-emak di Semarang Keluhkan Mahalnya Harga Cabai

Pasalnya, cabai merupakan salah satu bumbu dapur yang paling penting di menu masakan. Namun saat ini, harga cabai rawit merah mencapai Rp 80.000 per kilogram di Kota Semarang. 

Yanti, salah satu ibu rumah tangga di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang mengaku khawatir dengan harga cabai yang semakin mahal. 

"Kalau cabainya kurang masakannya seperti hambar. Kalau naik seperti ini ya terpaksa mengurangi cabai," katanya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (1/10/2023). 

Hal yang sama dikatakan Farida, salah satu ibu rumah tangga di Sampangan Semarang. Menurutnya, harga cabai saat ini sudah sangat mahal.

"Ini paling mahal dibanding sebelum-sebelumnya," paparnya. 

Menanggapi harga cabai yang mahal, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta warga untuk melakukan swasembada pangan seperti urban farming. 

"Solusinya ya dengan swasembada pangan. Makanya saya selalu mendorong masyarakat khususnya di Kota Semarang ini untuk melalukan urban farming," kata perempuan yang akrab disapa Ita tersebut. 

Dia mencontohkan, warga bisa meniru yang dilakukan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. 

KWT tersebut, menanam beragam komoditi yang biasa dikonsumsi masyarakat, seperti cabai, tomat, terong, bawang, dan aneka sayur hijau. 

Hal ini, lanjut Ita, karena KWT tersebut sudah bisa memenuhi kebutuhan di wilayah masing-masing. 

"Ibu-ibu mau buat sambal tinggal metik, mau bikin sayur bening tinggal metik. Ini yang kita harapkan, masyarakat jangan cemas karena kita bisa memenuhi sendiri kebutuhan dan daulat pangan di Kota Semarang itu sangat penting," pesannya. 

Sebelumnya diberitakan, kenaikan harga cabai terjadi di sejumlah pasar tradisional Kota Semarang. 

Pedagang Pasar Karangayu Semarang, Royati mengatakan, harga cabai sudah naik sejak tiga hari yang lalu. Kenaikannya mencapai dua kali lipat. 

"Rawit merah awalnya Rp 35.000 per kilogram sekarang Rp 80.000 per kilogram," jelasnya saat ditemui di tokonya.

Selain cabai rawit merah, cabe jenis lain seperti cabai keriting merah juga mengalami kenaikan hingga Rp 65.000 per kilogram. 

"Sebelumnya hanya Rp 18.000 per kilogram," kata dia. 

Dia menjelaskan, harga cabai naik karena disebabkan musim kemarau berkepanjangan. Hal itu membuat petani cabai gagal panen. 

"Kata pemasok, karena tidak musim juga," ucap dia. 

Naiknya harga cabai, berdampak pada jumlah pembelian di tempatnya yang saat ini lebih sepi. Selain itu, jumlah cabai yang dibeli juga lebih sedikit.

"Ini juga gara-gara yang online-online itu juga," paparnya. 

Hal yang sama dikatakan Emi, pedagang Pasar Bulu Semarang. Harga cabai mengalami kenaikan hampir di setiap hari. 

"Cabai rawit merah setan sebelumnya Rp 30.000-Rp 40.000 per kilogram, sekarang jadi Rp 80.000 per kilogram," imbuh dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/11/01/133842378/emak-emak-di-semarang-keluhkan-mahalnya-harga-cabai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke