Salin Artikel

Palembang Turun Hujan, Warga Harap Kabut Asap Karhutla Cepat Hilang

Dengan adanya hujan tersebut, warga berharap kondisi kabut asap akibat Kebakaran hutan dan Lahan (Karhutla) cepat menghilang sehingga udara kembali normal.

Eko Prasetyo (33) salah satu warga Palembang mengatakan, kondisi hujan ini sudah sangat lama dinantikan. Sebab, hampir tiga bulan terakhir Sumatera Selatan mengalami kekeringan hingga membuat kondisi karhutla meluas dan menyebabkan terjadinya kabut asap.

“Semoga asap bisa terbawa hujan, sehingga udara kembali sehat,” kata Eko.

Kondisi asap akibat karhutla di Palembang hampir tiga hari terakhir berada pada puncaknya. Bahkan, asap mulai menyelimuti kota sejak pagi hingga menjelang siang.

Berdasarkan data dari Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), konsentrasi partikulat atau PM 2.5 di Palembang hari ini sempat menyentuh di atas 400 Ugram/m3 pada pukul 05.00WIB atau berada di level sangat berbahaya. Kondisi tersebut bertahan hingga pukul 07.00WIB.

Lalu pukul 12.00 WIB, konsentrasi partikulat kembali menurun di angka 234.80 Ugram/m3 dan berada di level sangat tidak sehat. Setelah pukul 13.00WIB, PM 2.5 turun lagi menjadi, 152.70 Ugram/m3 dan berada di level kuning atau tidak sehat.

“Hari ini kondisinya juga cukup parah, karena dari pagi sampai siang kabut asap tidak meredah. Biasanya mereda menjelang siang, namun hari ini tidak. Harapannya dengan terjadi hujan, kabut asap di Palembang cepat hilang dan kebakaran juga padam,” ungkap Eko.

Sama halnya yang diutarakan oleh Alwi (34) warga Palembang. Sejak beberapa minggu terakhir ia merasakan sesak napas karena asap karhutla begitu pekat. Dengan adanya hujan ini, ia berharap kondisi udara dapat kembali normal.

“Sejak Senin asap sangat pekat. Kalau keluar tidak menggunakan masker rasanya sesak sekali. Semoga hujan hari ini membuat kualitas udara menjadi normal lagi,” ujarnya.

Ia pun berharap pemerintah untuk mengambil langkah cepat agar kondisi karhutla yang terjadi di Kabupaten OKI dan Ogan Ilir dapat dikendalikan. Sehingga, kabut asap akibat karhutla tidak lagi mengepung Palembang.

“Semoga wilayah yang terbakar juga bisa turun hujan sehingga api karhutla cepat padam,” harapnya.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan Wandayantolis mengatakan, hujan yang terjadi di Palembang karena adanya awan penghujan yang cukup besar. Kemudian, Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan BPBD membuat potensi hujan turun menjadi sangat besar.

“Potensi hujan sudah terpantau sejak tanggal 13 Oktober dan diperkuat oleh TMC,” kata Wandayantolis.

Ia menerangkan, hujan yang berlangsung di wilayah Sumatera Selatan hari ini terjadi di Banyuasin dan sedikit wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga tanggal 22 Oktober mendatang.

“Potensi hujan ada sampai dengan tanggal 21 dengan bantuan TMC bisa jadi sampai tgl 22 atau 23,” ujarnya.

Dengan turunnya hujan, Wandayan tak memungkiri bahwa kondisi asap akibat karhutla di Palembang akan menurun. Hanya saja, bila lokasi kebakaran yang saat ini belum padam dapat menyebabkan kabut asap kembali menyelimuti Palembang.

Dari pantauan citra radar BMKG, hingga saat ini potensi hujan di OKI masih kecil. Padahal titik api terbesar berada di wilayah tersebut.

“Namun karena di sumber asap hujannya belum maksimal, jadi potensi asap dan menurunnya kualitas udara masih mungkin (terjadi),” ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan Lahan Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto mengungkapkan, kebakaran saat ini masih berlangsung di empat Kabupaten yakni OKI, Banyuasin, Musi Banyuasin dan Ogan Ilir.

Rinciannya, untuk di OKI, berlangsung di Kecamatan Jungkal, Cinta Jaya, Kedaton, Teluk Gelam, Pancawarna, Cengal, Riding, Tulung Selapan, Air Sugihan dan Air Rumbai. Sementara, di Kabupaten Banyuasin berlangsung di Kecamatan Siju.

Untuk Kabupaten Muba, berlangsung di Kecamatan Lalan dan Rantau Kroya. Lalu di Kabupaten Ogan Ilir terjadi kebakaran di kawasan timbangan.

“Kondisinya sekarang, tim masih berupaya melakukan pemadaman. Karena hujan belum sampai ke OKI,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/10/18/161008378/palembang-turun-hujan-warga-harap-kabut-asap-karhutla-cepat-hilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke