Pemprov Sulut Optimalkan Pergerakan Neraca Perdagangan lewat Ekspor dan Impor

KOMPAS.com- Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menjalankan program Operasi Daerah Selain Kesehatan (ODSK) guna mengoptimalkan neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel Asim Saputra melalui live streaming YouTube Senin (16/10/2023).

Asim mengatakan, melalui ODSK, perkembangan ekspor dan impor Sulut pada September 2023 mengalami peningkatan dari Agustus 2023

"Perkembangan ekspor Sulut pada September 2023 mencapai 6,89 persen atau senilai 68,87 juta dollar Amerika Serikat (AS), lebih tinggi dari Agustus 2023 dengan nilai 64,43 juta dollar AS," kata Asim dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (17/10/2023).

Asim menjelaskan, pada September 2023, komoditas ekspor didominasi oleh lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) dengan nilai mencapai 38,75 juta dollar AS atau 56,28 dari total ekspor.

"Target ekspor terbesar Sulut pada September 2023 adalah Tiongkok, yakni sebesar 11,18 juta dollar AS atau 16,23 persen dari total ekspor," jelas Asim.

Adapun Perkembangan Impor Sulut pada September 2023 mengalami penurunan dengan nilai 17,29 juta dollar AS atau 41,28 persen dibandingkan pada Agustus 2023, yakni 29,45 juta dollar AS.

Angka tersebut dinilai cukup signifikan dalam penurunan impor komoditas bahan bakar mineral (HS-27). Pasalnya, HS-27 merupakan komoditas impor Sulut terbesar dengan nilai mencapai 10,78 juta dollar AS atau 6,23 persen dari total impor.

"Kalau dilihat dari perkembangan ekspor dan impornya, pada September 2023, neraca perdagangan Sulut mengalami surplus hingga 51,57 juta dollar AS," tambah Asim.

Lebih lanjut, program ODSK dilaksanakan dari hulu ke hilir melalui optimalisasi berbagai komoditas ekspor, seperti pertanian lewat program Marijo Bakobong dan peternakan melalui berbagai produk turunannya.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut memastikan, komoditas-komoditas tersebut dapat dipasarkan melalui berbagai upaya, seperti jalur laut di Pelabuhan Laut Bitung hingga jalur udara dengan sistem direct call.

Sebagai informasi, acara tersebut dihadiri oleh jajaran BPS Sulut, perangkat daerah lingkungan Sulut, dan stakeholder lainnya.