Salin Artikel

Masih Usia 15 Tahun, Petinju yang Meninggal Usai Bertanding di Porprov Jatim adalah Anak Anggota Polisi

Sebelum meninggal, Farhat menjalani laga perempat final melawan kontingen dari Kabupaten Blitar.

Laga perempat final Porprov ke-VIII itu digelar di Auditorium Universitas Darul Ulum (Undar), Kabupaten Jombang.

Disudut merah, Farhat tampak mendominasi jalannya pertandingan dari ronde 1, 2, dan 3. Sementara, lawannya di sudut biru berupaya menangkis pukuluan dari Farhat

Namun di akhir ronde, Farhat tampak mendapatkan pukulan secara bertubi-tubi.

Ia sempat berdiri dengan tubuh terhuyung-huyung. Wasit lantas menghampiri Farhat untuk memastikan kondisi atlet tersebut yang tampak sempoyongan.

Namun, tiba-tiba Farhat tumbang dan jatuh pingsan di atas ring tinju.

Ketika itu, pelatih kontingen Bondowoso terlihat melemparkan handuk ke tengah ring dan pertandingan pun dihentikan.

Tim medis kemudian menghampiri Farhat lalu membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang. Saat dilarikan ke rumah sakit, Farhat dalam kondisi tak sadarkan diri.

Petinju berusia 15 tahun pada kelas 46 kilogram itu meninggal dunia usai menjalani perawatan di RSUD Jombang.

Menurut laporan yang diterima Ketua KONI Jatim M. Nabil, FMRR mengalami pendarahan otak.

"Hasil CT Scan tim dokter ditemukan pendarahan di otak FM," kata Ketua KONI Jatim M. Nabil saat dikonfirmasi Selasa sore.

Setelah diketahui mengalami pendarahan otak hasil dari CT scan, atlet tersebut kemudian dirawat di ruang ICU.

Namun sampai pukul 02.30 WIB kesadaran sang petinju belum juga pulih. Setelah ditunggu dua jam akhirnya atlet tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Anak seorang polisi

Farhat merupakan petinju asal Kota Kulon, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso.

Sementara ayah Farhat, Supriyanto merupakan anggota polisi yang bertugas di Binmas Polsek Klabang, Bondowoso.

Di rumah duka pun tampak sejumlah karangan bunga dari KONI Jatim, BPJS Ketenagakerjaan, Bupati hingga Wakil Bupati Bondowoso.

Supriyanto pun mengaku terpukul dengan meninggalnya Farhat, yang merupakan putra pertamanya.

"Kami sebagai orang tua tentunya sangat terpukul karena anak kami begitu cepat meninggalkan kami. Dan sampai sekarang rasanya masih belum percaya," ujar Supriyanto.

Supriyanto menjelaskan, sebelumnya, dibabak penyisihan, Farhat berhasil mengalahkan atlet dari Madiun.

Setelah pertandingan, Farhat sempat mengeluhkan sakit di bagian kepalanya.

"Menang, tapi setelah itu ada keluhan sakit memang di kepalanya."

"Dua hari kemudian tanding lagi melawan petinju Blitar tanding sampai tiga ronde," jelasnya. Di ronde ketiga itu, Farhat mendapatkan pukulan setelah lingkaran atau hook dari lawannya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Syafii | Editor Krisiandi), Surya.co.id

https://regional.kompas.com/read/2023/09/13/151600278/masih-usia-15-tahun-petinju-yang-meninggal-usai-bertanding-di-porprov-jatim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke