PLBN Sei Nyamuk Bakal Jadi Penggerak Ekonomi Warga Pulau Sebatik

POS lintas Batas Negara (PLBN) Sei Nyamuk yang terletak di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, diproyeksikan menjadi motor ekonomi baru bagi masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia.

Demikian disampaikan Kepala PLBN Sei Nyamuk Hariman Latuconsina merespons akan diresmikannya PLBN tersebut dalam waktu dekat.

"Yang pasti, nanti banyak yang akan melintas di sini. Jadi perputaran uang di sini akan banyak dan berefek positif terhadap pedagang sekitar," ujar Hariman saat berbincang dengan Kompas.com usai upacara HUT kemerdekaan ke-78 RI di pelataran PLBN Sei Nyamuk, Kamis (17/8/2023).

Warga di Pulau Sebatik sendiri mayoritas berprofesi sebagai petani. Ada petani sawit, petani pisang, petani kakao/cokelat, dan petani rumput laut. Selebihnya adalah pedagang dan ASN.

Selama ini, komoditas warga lebih banyak dijual ke Nunukan. Padahal, dari segi jarak tempuh, sebenarnya lebih dekat ke Kota Tawau, Malaysia.

Dari Kampung Sei Nyamuk misalnya. Untuk ke Nunukan, membutuhkan waktu sekitar dua jam melalui jalur laut. Sementara, dari titik yang sama, hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit menuju Kota Tawau, Malaysia.

Oleh sebab itu, dengan beroperasinya PLBN Sei Nyamuk, Hariman yakin pedagang setempat mampu memperluas distribusi barangnya hingga ke wilayah Malaysia.

"Yang tadinya pedagang skala kecil menjadi pedagang semakin lama semakin besar," lanjut dia.

Meski demikian, pihaknya masih menunggu kabar kapan PLBN Sei Nyamuk akan diresmikan. Padahal, pembangunan fisik sudah 100 persen rampung.

"Biasanya, kalau sudah mendekati waktu peresmian, baru kami akan diinformasikan oleh BNPP (Badan Nasional Pengelola Perbatasan)," ujar Hariman.

Sembari menunggu peresmian PLBN Sei Nyamuk, pelintasan orang maupun barang dari Indonesia ke Malaysia atau sebaliknya dilaksabakan di Pelabuhan Tumon Taka, Nunukan.

Sebagai informasi, PLBN Sei Nyamuk menjadi satu dari dua PLBN laut yang ada di Indonesia. PLBN laut yang satunya adalah PLBN Serasan di Natuna Kepulauan Riau. PLBN itu juga sedang menunggu waktu untuk diresmikan.