Salin Artikel

Pawai Obor HUT RI Dikawal Tentara Bersenjata di Boven Digoel...

MASYARAKAT Tanah Merah, Boven Digoel, Papua Selatan, menggelar pawai obor di kawasan Jalan Trans Papua, Rabu (16/8/2023) malam. Yang menarik, pawai ini dikawal tentara.

Pawai obor di Tanah Merah digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia.

Saat Kompas.com hendak bersiap melanjutkan perjalanan dari Tanah Merah ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun, sekitar pukul 20.30 WIT, pawai ini melintas.

Pantauan Kompas.com, empat orang mayoret dan pasukan marching band berada di barisan terdepan rombongan pawai.

Mereka membawakan lagu nasional sepanjang berjalan di Jalan Trans Papua. Salah satunya lagu "Maju Tak Gentar".

Di belakang barisan marching band, berderet para pelajar berpakaian seragam SD, SMA, dan pramuka. Mereka berbaris rapi sambil memegang obor.

Setelahnya, terdapat sejumlah mahasiswa, tokoh masyarakat, tenaga kesehatan, dan beberapa aparat kepolisian.

Para peserta kompak menyanyikan lagu dengan lantang, mengikuti suara tabuhan bass drum dan alunan Marching bells.

Di sisi kiri dan kanan barisan pawai, terlihat sejumlah prajurit tentara nasional Indonesia (TNI) berpakaian seragam loreng.

Membawa senjata laras panjang, mereka mengawal rombongan pawai tersebut. Prajurit TNI itu juga terlihat mengenakan helm dan rompi antipeluru.

Para tentara tampak berjaga sambil melihat ke arah kiri dan kanan, sementara sejumlah polisi terlihat mengatur arus lalu lintas yang sedikit tersendat.

Kompas.com ada di Boven Digoel sebagai bagian dari peliputan khusus bertajuk Merah Putih di Perbatasan, kolaborasi bersama Kompas.com dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

Dari Tanah Merah, waktu tempuh ke PLBN Yetetkun sekitar empat jam. Jalanan naik turun dan berliku jadi rute yang harus dilintasi.

Perjalanan ini sempat tertunda karena ada aksi demonstrasi warga yang memblokir jalan menuju pos perbatasan. Semula, perjalanan ke PLBN Yetetkun dijadwalkan dimulai pada Rabu pagi.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua, Kombes (Pol) Ignatius Benny Prabowo, mengatakan, pemblokiran jalan itu merupakan unjuk rasa warga yang menuntut penyelesaian masalah kecelakaan lalu lintas di Distrik Mindiptana.

"Masyarakat menuntut penyelesaian kasus tabrak lari. Jadi sementara (jalan ke perbatasan ini) tidak bisa dilintasi, menunggu proses mediasi oleh Bupati Boven Digoel," lanjut Benny.

Selewat pukul enam petang, kepastian perjalanan akan berlanjut ke kompleks PLBN Yetetkun baru bisa didapat. Kami pun bersiap untuk menembus gelap malam menuju ke perbatasan Indonesia-Papua Nugini di titik tengah Pulau Cendrawasih.

Catatan perjalanan dan kisah dari perbatasan akan tersaji di Kompas.com dalam liputan khusus "Merah Putih di Perbatasan", yang mulai tayang pada Selasa (15/8/2023). Jangan ketinggalan....

https://regional.kompas.com/read/2023/08/17/064833978/pawai-obor-hut-ri-dikawal-tentara-bersenjata-di-boven-digoel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke