Salin Artikel

Kolaborasi 4 Kementerian, Sejuta UMKM Ditargetkan Jadi Start Up Baru di Indonesia

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia sedang fokus meningkatkan  kelas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pelaku usaha diharapkan berkembang menjadi startup berstatus unicorn hingga decacorn.

Berdasarkan data Startup Ranking, Indonesia saat ini memiliki 2.492 startup per tanggal 10 Mei 2023, menjadikannya yang terbesar keenam di dunia.

"Kita perlu ada percepatan supaya startup betul-betul lahir jadi pebisnis-pebisnis yang tangguh baik di dalam negeri maupun luar," kata Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki, pada acara Road To Indonesia Startup Ecosystem Summit 2023 di Solo Technopark (STP), Jumat (11/10/2023).

Penambahan target wirausaha baru dari 3,47 persen menjadi 3,95 persen.

Sistem pembiayaan, inkubator, hingga kebijakan pemerintah di bidang perdagangan harus diintegrasikan dan ditunjang, bekerja sama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.

"Kira-kira harus nambah sejuta enterpreneur baru. Ini bagian dari roadmap (peta jalan) kami menyiapkan negara maju, karena negara maju minimum 4 persen. Eksisting sekarang (negara maju) rata-rata 12 persen," katanya

Sehingga, produk yang diciptakan oleh para enterpreneur lebih berkualitas dan tidak sa kesamaan produk.

"Jangan buat produk sama karena sama saja membunuh investor lama. Harus buat sesuatu baru," katanya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan, dengan target ini pula, akan ada 9 juta lapangan kerja yang diciptakan pada sepuluh tahun ke depan.

Terutama, di bidang atau dari talenta-talenta digital yang diperlukan oleh ekosistem startup.

"Kami akan terus siapkan ini, karena sekarang bagaimana transformasi digital ini akan bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja," kata Sandiaga, setelah nenghadiri Road To Indonesia Startup Ecosystem Summit 2023.

"Banyak sekali kebutuhan kita sehari-hari yang masih belum memberdayakan UMKM kita. Kalau UMKM kita sudah digitalisasi maka akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja," lanjutnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi memastikan akan membantu menjaga lalu lintas di sisi konektivitas dalam setiap infrastruktur digital.

"Kalau kita ngomong ekosistem digital maka pertama kali yang harus kita pikirkan adalah infrastruktur digitalnya. Kita bicara digital kalau infrastrukturnya nggak ada ya nggak akan bisa jalan," katanya.

"Bersaing dengan kawasan ASEAN saja kita tertinggal, bisa dibayangkan. Nanti ngomong ekosistem digital tapi kecepatan internetnya masalah itu problem sendiri, tapi itu pekerjaan kami. Yang pasti bahwa infrastruktur digital memegang peranan kunci untuk mendukung ekosistem digital," paparnya.

Kemudian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku saat ini pihaknya membuka akses pasar internasional, dengan 45 negara dalam Perwakilan Dagang.

"Kami sudah menyelesaikan ada 35 perjanjian dagang, yang utama ASEAN sudah selesai. Kita bebas tarif. Dengan Timur Tengah sudah selesai, melalui UEA. Kalau kita mau ke Amerika Latin sudah selesai, melalui Meksiko," kata Zulkifli.

Dibukanya jalur dagang internasional Kemendag ini, membuat ekosistem melalui perdagangan digital yang melibatkan 4 pilar, yakni UMKM, Ritel Modern, Marketplace, dan Lembaga Pembiayaan.

"Intinya e commerce ini harus ditata agar tren kita bisa tumbuh berkembang bahkan kita bisa memperluas pasar ekspor. E commerce platform saja, enggak boleh jadi produsen. Kalau kita tata, mudah-mudahan UMKM kita enggak terganggu dan bisa menembus pasar internasional," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/11/163505978/kolaborasi-4-kementerian-sejuta-umkm-ditargetkan-jadi-start-up-baru-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke