Salin Artikel

Sejumlah Fakta Munculnya Gas Berapi Saat Pembuatan Sumur Bor di Purworejo

Sumur bor tersebut berada di area persawahan Blok I Desa Nampu, Kecamatan Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah.

Berikut sejumlah fakta munculnya gas berapi di Purworejo:

1. Sumur dibuat untuk mengairi sawah, karena air Irigasi mati

Rencananya sumur itu dibuat dengan kedalaman 16 meter guna mengairi dua petak sawah yang ditanami bibit tanaman pagi pada musim tanam ketiga.

Pemilik sekaligus penggarap sawah yang juga sebagai ketua RT 2 RW 1 Desa Nampu, Parmono, mengatakan, sumur bor itu dibuat olehnya Minggu (6/8/2023).

"Jadi kami untuk musim tanam ketiga tahun ini ada trouble air, ya dengan membuat sumur bor, kalau buat sumur hampir semua warga di sawah membuat sumur," kata Parmojo, saat ditemui di lokasi

2. Api dari sumur bor mencapai tinggi 1 meter

Parmono menjelaskan, api dari sumur bor tersebut menyala cukup besar hingga mencapai ketinggian kurang lebih 1 meter.

Sebelum keluar api, awalnya sumur tersebut mengeluarkan air dengan deras.

"Malam itu yang keluar bukan apinya, masih air nyembur keatas dengan ketinggian kurang lebih 2 meter, tapi pagi tiba-tiba air mati, dan ternyata sudah nyala ada api,," ungkapnya.

"Saya tau ya sudah pagi, sekitar jam 6 pagi, dan apinya cukup besar hingga mencapai ketinggian 1 meter lebih," tambah Parmono.

3.Sumur berapi jadi tontonan warga

Kades Nampu, Ramlan, mengatakan, kabar adanya sumur bor yang bisa menyala api, telah tersebar hingga kemana- mana.

Warga yang penasaran, berbondong-bondong datang ke lokasi untuk melihat sumur berapi tersebut.

Ramlan menyebut, api yang dikeluarkan tersebut cukup menarik perhatian masyarakat. Api dari sumur ini ternyata kuat dan tidak padam walaupun tertiup angin.

"Api itu tidak padam meski tertiup angin cukup kencang," kata Ramlan.

4. Lokasi sumur berapi dipasang garis polisi

Kabar munculnya sumur berapi membuat geger warga sekutar lokasi kejadian. Tak hanya itu, warga luar daerah juga mendengar kabar fenomena alam ini.

Banyak warga yang datang hanya untuk menyaksikan secara langsung sumur yang mengeluarkan api tersebut.

Guna mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan, petugas Polsek Purwodadi juga telah memberikan garis polisi di lokasi sumur agar tidak membahayakan bagi warga yang datang ingin melihatnya.

"Sudah dipasang garis polisi, untuk keamanan warga yang datang," kata Ramlan.

5. ESDM sebut gas tidak berbahaya

Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Serayu Selatan, (Kebumen, Wonosobo, Purworejo), Panut Priyanto menyebut gas yang dikeluarkan tersebut tidak berbahaya.

"Itu berjenis gas Metana, dan tidak berbahaya," kata Panut saat dikonfirmasi pada Selasa (8/8/2023).

Meski demikian, kata Panut, fenomena alam gas yang keluar dari sumur bor di Purworejo tersebut masih harus di teliti lebih lanjut. Gas serupa juga pernah ditemukan di daerah Grobogan. "Kita ajukan kajian potensinya ke Dinas ESDM Jateng," kata Panut.

6. Gas dapat dimanfaatkan menjadi kompor berjejaring untuk masyarakat

Panut menambahkan, Gas Metana tersebut malah dapat dimanfaatkan menjadi kompor gas untuk masyarakat. Seperti di Desa Rajek, Grobogan, Gas alam seperti ini dikembangkan menjadi kompor-kompor masyarakat.

"Kita baru cek lokasi dan menyiapkan data-data untuk referensi," kata Panut.

Meski sumur bor yang mengeluarkan gas alam ini tidak berbahaya, Panut mengimbau agar lubang sumur untuk ditutup. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. "Untuk mengamankan lokasi lubang bor ditutup saja," kata Panut.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/09/073237278/sejumlah-fakta-munculnya-gas-berapi-saat-pembuatan-sumur-bor-di-purworejo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke