Salin Artikel

Cerita Suami Istri di Pedalaman Sumsel, Kehilangan Balitanya Saat Dibopong Jalan 10 Km

Putri pasangan suami istri itu, MTA, mengalami sakit muntah-muntah hingga kondisi tubuhnya menjadi lemas.

Kebun yang berada jauh dari pemukiman mengharuskan keduanya harus menggendong anak mereka menuju puskesmas.

Lokasi itu sulit dijangkau oleh kendaraan dan susah mendapatkan sinyal telepon.

“Saat itu pasutri yang berjalan menggendong anaknya tersebut berjalan dari arah Desa Muara Karang menuju Kecamatan Pendopo atau wilayah Desa Gunung Meraksa Lama. Jaraknya sekitar 10 kilometer,” kata Kepala Kepolisian Sektor Pendopo AKP Dwi Sapri Adi, Senin (3/7/2023).

Namun, MTA meninggal di perjalanan karena diduga terlambat mendapatkan pertolongan.

Kejadian ini diketahui saat petugas patroli dari Kepolisian Sektor Pendopo melihat Marthadina dan istrinya berjalan secara tergesa-gesa, pada Minggu sekitar 01.40 WIB.

Polisi kemudian menghampiri keduanya dan melihat kondisi MTA sudah dalam keadaan meninggal.

“Saat kami evakuasi posisi balita itu sudah meninggal, sehingga orangtuanya meminta kami untuk mengantar pulang ke rumah,” kata Dwi.

Setelah diantarkan pulang, jenazah MTA pun rencananya langsung dimakamkan pagi tadi oleh pihak keluarga.

“Menurut keterangan keluarga, anaknya mengalami sakit muntaber,” katanya.

Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra

https://regional.kompas.com/read/2023/07/04/164542878/cerita-suami-istri-di-pedalaman-sumsel-kehilangan-balitanya-saat-dibopong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke