Salin Artikel

Petani Karet Beralih Profesi, 4 Pabrik Kurangi Karyawan dan 1 Tutup

Dampak dari petani karet yang enggan menyadap karet, sejumlah pabrik kekurangan bahan baku untuk beroperasi.

Untuk saat ini, dari 11 pabrik karet di Jambi, empat perusahaan telah mengambil langkah pengurangan karyawan dan satu pabrik tutup.

"PT Angkasa Raya resmi tutup, yang empat lagi pengurangan karyawan," kata Kepala Dinas Perkebunan Jambi Agus Rizal melalui pesan singkat, Minggu (18/6/2023).

Ia mengatakan pabrik karet yang beroperasi di Jambi, jumlahnya mencapai 11 perusahaan.

Dari angka itu, empat perusahaan yaitu PT Djambi Waras, PT Remco, PT Hok Tong dan PT Batanghari Tembesi mengambil kebijakan pengurangan karyawan.

Langkah perusahaan ini dianggap realistis, lantaran mereka kekurangan bahan baku untuk beroperasi.

Kondisi saat ini, petani karet telah beralih profesi menjadi pekerja sawit, penambang emas dan batu bara.

Selain itu, petani telah banyak mengganti kebun karetnya menjadi perkebunan sawit, karena dipandang lebih menjanjikan.

Data terakhir luas perkebunan karet tersisa 659.000 hektar. Pada 2000, luasnya mencapai 1 juta hektar.

Untuk mempertahankan kebun karet dari alihfungsi lahan, Pemprov Jambi telah melakukan penguatan kelembagaan petani karet melalui kegiatan pelatihan, bantuan alat panen, unit pengolah hasil, peremajaan karet, bantuan bahan pembeku latex ramah lingkungan.

"Kita juga membentuk dan membina petani agar tergabung pada Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet Bersih (UPPB) serta memfasilitasi kemitraan dengan pabrik," tutupnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/18/093244178/petani-karet-beralih-profesi-4-pabrik-kurangi-karyawan-dan-1-tutup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke