Salin Artikel

Sambut Tri Suci Waisak, Vihara Tanah Putih Tasbihkan 17 Perempuan Atthasilani yang Lepas Kehidupan Duniawi

"Pentasbihannya kemarin tanggal (3/6/2023). Akan mengikuti sampai nanti tanggal (11/6/2023) berakhir. Ini dalam rangka menyambut Trisuci Waisak," ujar Kepala Vihara Tanah Putih Bhante Cattamano Mahathera usai Puja Bhakti Trisuci Waisak 2567 Tahun Budha di Vihara tersebut.

Program pelatihan Atthasilani ini menjadi yang pertama diadakan di Kota Semarang. Sejumlah peserta juga berasal dari luar kota seperti Papua dan Kalimantan Selatan.

Pihaknya memaparkan Atthasilani ialah perempuan yang menjalani kehidupan suci dengan menerapkan delapan sila, mengenakan jubah putih, dan mematuhi 75 aturan Atthasilani.

Nantinya peserta Atthasilani bisa melepas jubah putih setelah 11 hari.

“Ada persyaratan untuk menjadi sebagai Atthasilani. Pertama harus ada izin, kalau dia punya keluarga harus diizinkan oleh keluarga. Kalau yang sudah bersuami harus diizinkan oleh suami,” terangnya.

Ratusan umat budha memadati vihara sejak pukul 08.00 WIB untuk memulai ibadah pindapata.

Sejumlah umat menyalurkan sedekah melalui bhante. Kemudian hasilnya disalurkan kepada umat lainnya.

Menurutnya, pindapata sesungguhnya tradisi para bikhu untuk memberikan kesempatan para umat untuk dana makan, karena tidak semua umat budha mempunyai waktu untuk datang ke vihara.

"Jadi biasanya para bikhu yang masuk ke kampung untuk menerima dana makanan. Dan pindapata itu sendiri sudah menjadi tradisi sejak Guru Agung Budha," ungkapnya.


Salah seorang Atthasilani, Gunanandini menceritakan proses penasbihan. Selain izin dari keluarga, ada berbagai persyaratan lainnya yang mesti terpenuhi oleh peserta Atthasilani.

“Menjadi seorang Atthasilani itu sesuai kemampuan dan kemauannya. Untuk jadi Atthasilani selain harus mendapat izin dari keluarga juga harus bersedia ikut aturan latihan Atthasilani. Tidak punya penyakit menular, minimal berusia 7 tahun dan maksimal usianya itu 60 tahun,” ungkap perempuan yang akrab disapa Sila Guna itu.

Mereka dapat memilih untuk melanjutkan pelatihan sebagai seorang Atthasila atau kembali menjalani kehidupan sebagai umat biasa.

“Mereka bisa memilih. Dalam agama Buddha ada dua pola kehidupan. Pertama, pola kehidupan rumah tangga. Kedua, meninggalkan pola kehidupan rumah tangga. Dan itu semua pilihan, bergantung pada sejauh kapasitas kemampuannya, seberapa lama bisa menjalaninya,” tuturnya.

Melalui pelatihan Atthasilani, seluruh peserta menjalani kehidupan bak seorang Bhikku di Vihara Tanah Putih dan mengikuti Pindapata dengan menerima makanan dari umat.

Selama pelatihan Atthasilani, peserta tak boleh makan lewat dari tengah hari.

Kemudian tak diperkenankan mengenakan riasan wajah, wewangian, dan segala sesuatu yang bertujuan untuk mempercantik diri.

“Jadi mereka makannya dua kali, pagi jam 07.00 dan siang jam 11.00. Sebagai seorang Atthasilani juga tidak diperkenankan berias yang tujuannya untuk mempercantik diri.

Sebelum bulan purnama, sehari sebelum penasbihan Atthasilani seluruh peserta memotong rambut. Hal itu dimaksudkan untuk melepas sesuatu yang dianggap mahkota seorang perempuan.

“Menjadi Atthasilani ini kan berarti melepas diri dari kehidupan duniawi. Salah satunya dengan memotong rambut yang merupakan mahkota bagi perempuan. Ini artinya juga melepaskan keduniawian,” pungkas Sila Guna.

Puluhan anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng turut hadir dalam perayaan Hari Trisuci Waisak. Mereka menyalami umat Budha usai merampungkan proses peribadatan.

"Semua umat beragama itu tidak ada permusuhan tetapi kita terus menebarkan perdamaian, maka hari ini sengaja kami hadir dengan sekian orang untuk ikut berbahagia di Hari Raya Waisak ini," pungkas Ketua FKUB Jateng, Taslim Syahlan.

https://regional.kompas.com/read/2023/06/04/160219778/sambut-tri-suci-waisak-vihara-tanah-putih-tasbihkan-17-perempuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke