Salin Artikel

Viral Siswa Dibully Hingga Pindah Sekolah ke SLB, Orangtua: Anak Saya Sudah Nyaman

UNGARAN, KOMPAS.com - Seorang anak bersiap untuk pergi mengaji ke mushola. Sebelum berangkat, dia berpamitan ke orangtuanya dan bersalaman dengan tamu yang datang.

Ternyata dia tak langsung berangkat dan duduk bersama ayahnya di kursi kayu. Rumah berdinding separuh batako dan kayu tersebut, dihuni empat orang. Terlihat beberapa bagian sudah berlubang. Ada juga tumpukan bambu.

Anak tersebut adalah Muhammad Firmansyah. Dia adalah bocah yang viral karena disebut dibully teman sekolah hingga pindah ke sekolah luar biasa (SLB).

"Ini namanya siapa? Kenalan dulu sebelum mengaji. Mas Firman semangat," kata Firman saat ditemui di rumahnya Dusun Doplang 2, Desa Pakis, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang Jawa Tengah, Rabu (31/5/2023).

Ayah Firman, Suwadi mengatakan anaknya termasuk aktif.

"Setiap hari setelah sekolah, bermain bersama temannya. Lalu mengaji dan pulang," paparnya.

Suwadi mengaku tak tahu bahwa video terkait anaknya menjadi viral.

"Saya tidak tahu, jadi itu saat mengantar ke sekolah, ada yang tanya-tanya lalu saya jawab. Lalu anak saya dikasih uang," ujarnya.

"Firman itu sekolah di SLB sudah empat tahun, sejak kelas dua hingga ini sudah kelas lima. Sebentar lagi kelas enam. Biar nanti SMP dan SMA di SLB juga," kata Suwadi.

Menurut Suwadi, anaknya pindah dari SD ke SLB itu karena "kurang pemikiran" dibanding teman-temannya.

"Memang Firman ini ada kurang, tapi sekarang di SLB dia sudah nyaman, senang, temannya juga banyak. Dia sering lupa," ujarnya.

Meski begitu, Suwadi mengapresiasi semangat belajar anaknya. Setiap hari mereka harus berjalan kaki sejauh kurang lebih empat kilometer dari rumah menuju sekolah.

"Ya capek tidak capek, kalau anaknya punya niat, kita orangtua mengantar saja," ungkapnya.

"Jangan sampai ada masalah, semua orang baik, semoga semua diberi rezeki lancar. Pokoknya jangan sampai ada masalah," pintanya.

Dia mengungkapkan saat ini memang fokus kepada sekolah Firman.

"Kakaknya yang pertama sudah punya suami, yang satu sudah lulus SMA. Jadi tinggal Firman ini yang masih sekolah," kata Suwandi.

"Kalau saya kerja serabutan, ibunya kerja membuat besek untuk ikan itu, sehari dapat Rp 13.000. Lumayan masih bisa buat makan dan sekolah," paparnya.

Sekali lagi Suwadi berpesan agar video tersebut tidak menjadi masalah bagi semua orang. "Kami hanya ingin semua baik-baik saja," ujarnya.

Sementara relawan Ardian Kurniawan Santoso mengatakan telah berkunjung ke SLB tempat Firmansyah bersekolah.

"Dari penyampaian sekolah, memang Firman sudah nyaman. Memang dia termasuk siswa inklusi," ungkapnya.

Ardian juga menyampaikan pembuat video telah melakukan klarifikasi terkait postingan tersebut.

"Jadi masalah video viral tersebut sudah clear dan selesai dengan baik," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut Ardian juga menghadiahkan sepeda untuk Firmansyah.

"Semangatnya untuk belajar sangat menggebu, semoga dengan hadiah ini dia terus semangat belajar dan mengaji," paparnya.

Sebelumnya, beredar sebuah video tentang anak yang dibully teman-teman di sekolahnya hingga harus pindah ke sekolah luar biasa (SLB).

Di video tersebut ada tulisan "saking sering dibully temannya di sekolah sampai pindah ke sekolah luar biasa (SLB)".

https://regional.kompas.com/read/2023/05/31/183126078/viral-siswa-dibully-hingga-pindah-sekolah-ke-slb-orangtua-anak-saya-sudah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke