Salin Artikel

Bupati Muratara Pastikan Usut Kasus Ibu Hamil Meninggal Diduga Ditelantarkan Bidan

PALEMBANG, KOMPAS.com - Bupati Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Devi Suhartoni angkat bicara soal kasus ibu hamil yang meninggal di Puskesmas Pauh diduga karena ditelantarkan tenaga kesehatan saat proses persalinan.

Devi memastikan kasus itu akan diinvestagasi secara menyeluruh dan melibatkan tim dari Provinsi Sumatera Selatan. 

Hal itu diungkapkan usai Devi menghadap Gubernur Sumsel Herman Deru untuk membahas kasus yang viral itu. 

“Saya lapor, mohon arahan dari beliau (Gubernur) dan tim provinsi akan turun ke Muratara melakukan investigasi, kita menunggu hasilnya apakah ada kelalaian atau tidak,” ujar Devi, Rabu (31/5/2023). 

Tanggapan Gubernur Sumsel 

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menambahkan, tim investigasi yang dibentuk itu dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Trisnawarman. Tim akan mencari tahu lebih mendetail duduk persoalan pelayanan nakes di Muratara.

Namun, apabila ditemukan adanya kelalaian, Herman meminta agar nakes yang terlibat untuk diberikan sanksi tegas.


“Tim ini akan bekerja secara komprehensif selama seminggu untuk mendapatkan hasil investigasinya,”ujar Herman.

Dalam kesempatan itu, Devi juga mengatakan, ibu hamil yang bernama Tika sebelumnya rutin kontrol kehamilan di Puskesmas Pauh. 

Bidan puskesmas saat itu mendapati bahwa pasien itu ternyata berisiko tinggi (Risti) lantaran kondisi bayinya yang besar. Bidan tersebut, kata Devi, menganjurkan ke pasien untuk melakukan proses persalinan di rumah sakit.

“Karena sebelum ibu itu melahirkan nakes kita sudah merawat dia terus. Ibu itu punya risiko tinggi sementara alat kita tidak memadai, lebih baik ke rumah sakit ada Spog,”kata Devi saat berada di kantor Gubernur Sumsel, Rabu (31/5/2023).

Sebelumnya diberitakan, unggahan suami pasien, Lika Santosa viral di media sosial. Dalam unggahannya, Lika memebeberkanpengalaman pilunya saat menemani sang istri melahirkan.

“Kejadian malam 9 Mei 2023, Tika istri awak nak melahirkan masuk Puskesmas Pauh jam 10 lewat. Jam 1 setengah istri awak pecah air ketuban sampai jam 2 belum jugo (juga) lahir, jam 3 belum jugo lahir, jam 3 lewat bidan ngomong dio nak tido dulu (dia bilang mau tidur dulu),” tulis Lika.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/31/153810378/bupati-muratara-pastikan-usut-kasus-ibu-hamil-meninggal-diduga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke