Salin Artikel

Mengapa Purbalingga Dijuluki Kota Knalpot?

KOMPAS.com - Kabupaten Purbalingga yang terletak di Provinsi Jawa Tengah dikenal memiliki julukan sebagai Kota Knalpot.

Ternyata julukan tersebut disematkan kepada Kabupaten Purbalingga bukan tanpa alasan, namun terkait dengan potensi industri kecil dan menengah (IKM) yang dimilikinya.

Dilansir dari laman resmi Kabupaten Purbalingga, Purbalingga merupakan kota penghasil knalpot terbesar di Indonesia.

Keberadaan industri kecil dan menengah (IKM) yang memproduksi knalpot mampu bersaing dan menguasai pasar domestik hingga mancanegara.

Ternyata knalpot yang berfungsi sebagai alat peredam kebisingan pada kendaraan tidak hanya memiliki fungsi yang pentin, namun juga peluang bisnis yang besar.

Hal inilah yang dimanfaatkan oleh warga Purbalingga yang berada di sentra industri knalpot yang terletak di Dusun Pesayangan, Kelurahan Purbalingga Lor.

Dilansir dari laman Kementerian Perindustrian, sentra industri knalpot Purbalingga berada di satu kawasan khusus, di bawah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengembangan Industri Logam Purbalingga.

Sentra yang beralamat di Jalan Kopral Tanwir, Kelurahan Purbalingga Lor, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah ini, dihuni oleh 42 tenant yang bergerak di bidang produksi knalpot, modifikasi body motor, electroplating dan pewarnaan logam.

Selain itu, terdapat IKM yang memproduksi sparepart telekomunikasi, bengkel konstruksi, penyedia raw material logam, bengkel bubut, serta konstruksi.

Dirjen Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita mengemukakan bahwa Sentra tersebut dibangun dan dikembangkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Sentra IKM tahun 2017-2021.

Sejarah Industri Knalpot di Purbalingga

Industri knalpot di Purbalingga ini juga masuk ke dalam industri rumahan, yang mana banyak merupakan usaha turun-temurun.

Hal ini karena sejarah transformasi industri di daerah tersebut yang dulu merupakan penghasil kuali dan panci tembaga yang sudah berjalan sejak tahun 1950-an.

Namun pada 1977, salah satu pengrajin logam di Purbalingga mulai membuat knalpot dan permintaannya terus meningkat.

IKM knalpot di Purbalingga kemudian mengalami perkembangan yang prospektif mulai awal tahun 1980-an.

Pada tahun 1980, pemasaran knalpot Purbalingga menjangkau beberapa kota di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Berlanjut pada sekitar tahun 1990-an, industri kerajinan knalpot mengalami perkembangan yang pesat hingga terjadi perluasan pasar ke wilayah Kembaran Kulon, Galuh, Patemon, Mrebet, Gembong, Wirasana, hingga Babakan.

Kemudian sejak tahun 2010 hingga saat ini, pertumbuhan IKM knalpot kian melesat dan mampu menyokong perekonomian daerah.

Hingga akhirnya pada 2020, jumlah IKM di sentra knalpot Purbalingga semakin bertumbuh mencapai 204 unit usaha, dengan jumlah tenaga kerja 1.326 orang.

Nilai Produksi dan Investasi yang Terus Meningkat

Sementara sepanjang tahun 2020, volume produksi seluruh IKM di sentra tersebut mencapai 852.650 unit, yang berarti meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 803.750 unit.

Nilai produksi knalpot di Purbalingga pun meningkat hampir empat kali lipat dalam 10 tahun terakhir yaitu dariari Rp 37 miliar pada tahun 2010, menjadi Rp 138,7 miliar pada 2020.

Begitu pula dengan nilai investasinya melesat tiga kali lipat, dari Rp 1,6 miliar pada 2010 menjadi Rp 5,2 miliar pada 2020.

Keunggulan Knalpot Asal Purbalingga

Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga dalam situs resminya menyatakan bahwa knalpot produksi Purbalingga telah menempel di berbagai produk otomotif ternama seperti Mercedes Benz dan panser buatan Pindad.

Tak hanya itu, knalpot Purbalingga juga telah dipesan oleh beberapa produsen otomotif atau agen tunggal pemegang merek seperti Toyota dan Honda.

Keunggulan knalpot produksi IKM yang ada di Purbalingga adalah selain mampu meningkatkan tenaga mobil juga suaranya yang bisa diatur.

IKM knalpot yang berhasil menjadi ikon daerah membuat Kabupaten Purbalingga dijuluki sebagai Kota Knalpot.

Sumber:
sipintas.purbalinggakab.go.id  
kemenperin.go.id  

https://regional.kompas.com/read/2023/05/27/183916878/mengapa-purbalingga-dijuluki-kota-knalpot

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke