Salin Artikel

KTT ASEAN di Labuan Bajo NTT Hasilkan 3,7 Ton Sampah

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang digelar di Labuan Bajo selama beberapa hari menghasilkan 3,7 ton sampah.

Hal itu berdasarkan hasil pengumpulan sampah yang dilakukan Startup Plustik dengan menggandeng masyarakat Labuan Bajo, Dinas Lingkungan Hidup, dan milenial Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di beberapa titik selama penyelenggaraan KTT ASEAN di Labuan Bajo.

Mereka memungut sampah di sekitar Labuan Bajo dari 7 hingga 13 Mei 2023.

Reza Hasfinanda, Founder & CEO Plustik, menjelaskan, aksi pungut sampah itu sebagai bentuk bukti nyata peduli lingkungan melalui gerakan mengumpulkan sampah di sekitar area Labuan Bajo.

Langkah itu adalah bagian dari kegiatan lingkungan dalam rangkaian acara Rumah BUMN SME’s HUB yang berlangsung pada pada 9-13 Mei 2023 bertepatan dengan KTT ASEAN ke-42 tahun 2023.

"StartUp PlusTik mengumpulkan sampah-sampah plastik di sekitar pantai sebagai wujud kecintaan pada lingkungan untuk kemudian diolah menjadi barang berdaya guna seperti kapal nelayan, paving block, dan dudukan telepon genggam. Contoh-contoh hasil pengolahan sampah ini juga ditampilkan dalam salah satu booth di Rumah BUMN SME’s HUB," jelas Reza saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa pagi.

Ia mengatakan, pihaknya mengolah sampah plastik rendah nilai menjadi barang baru tidak sekali pakai.

Sampah-sampah plastik yang high value seperti botol plastik dipungut di sekitar Labuan Bajo langsung dibagikan ke pemulung karena punya nilai jual. Sementara yang organik dan lain-lain seperti karet, batre dibawa ke TPA oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Sementara sampah low value seperti plastik sachet, kantong plastik dan yang sejenisnya dikirim ke Bogor untuk diproses.

"Total 3,7 ton sampah yang berhasil kita ambil selama 7 hari," ungkap Reza.

Ia menambahkan, pihaknya bangga bisa menggandeng masyarakat juga berbagai lembaga untuk mendukung KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo dengan melakukan aksi penyelamatan lingkungan.

"Semoga ke depan masyarakat makin sadar dan mencintai lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi Labuan Bajo adalah kota pariwisata super premium. Kebersihan lingkungannya menjadi syarat utama agar wisatawan bisa betah di Labuan Bajo," imbuh dia.

Sementara itu, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, gerakan pungut sampah merupakan bentuk kecintaan terhadap bumi yang diwujudkan oleh BUMN, komunitas lokal, dan seluruh individu yang terlibat.

“Sejalan dengan komitmen Kementerian BUMN, untuk fokus salah satunya pada pilar pembangunan yakni lingkungan. Di samping itu, kami juga memperhatikan isu-isu lingkungan terkini di sekitar masyarakat agar program yang dikembangkan dapat mengatasi permasalahan lingkungan yang ada” kata Erick di Waterfront Labuan Bajo, Kamis (11/5/2023).

Ia berharap, kegiatan itu dapat menularkan semangat yang dapat memicu dan membangun kesadaran masyarakat dimulai dari generasi muda akan pentingnya menjaga lingkungan. Itu sejalan dengan komitmen BUMN yang mengedepankan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dalam memberikan manfaat nyata bagi lingkungan.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/16/111236078/ktt-asean-di-labuan-bajo-ntt-hasilkan-37-ton-sampah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke