Salin Artikel

Rumah Dua Lantai Terbakar Tepat di Waktu Berbuka Puasa, Diduga akibat Sejumlah Remaja Bermain Api

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Nunukan, Rachmaji Sukirno mengatakan, rumah milik Andi Muhammad Fahmi (35), dalam kondisi kosong dan sering menjadi tempat kumpul para remaja.

"Kronologi kebakaran diduga adanya sekitar puluhan remaja tanggung yang berkumpul di dalam rumah. Tidak lama setelah mereka keluar dari rumah tersebut, muncullah percikan api. Keterangan tersebut kami himpun dari warga sekitar," ujarnya.

Kebakaran yang terjadi di areal padat penduduk di jalan utama ini, menimbulkan kepanikan warga.

Mereka berteriak-teriak histeris, dan sebagian langsung turun tangan berusaha memadamkan api secara manual, menggunakan ember dan baskom.

"Tapi api cepat membesar karena rumah berbahan kayu dan akhirnya warga berinisiatif menghubungi pemadam kebakaran," imbuh Rachmaji.

Merespons laporan warga, Petugas menurunkan 8 unit armada pemadam kebakaran untuk menjinakkan api.

Air disemprotkan ke sejumlah tembok rumah warga di sekitar lokasi kebakaran untuk memutus jalur api.

"Kita menginginkan api cepat padam. Jangan sampai menjalar ke rumah yang lain, apalagi di sekitarnya merupakan areal padat perumahan," lanjutnya.

Proses pemadaman, berlangsung sekitar 45 menit. Dan dilanjutkan dengan pendinginan demi memastikan api benar benar padam.

Terdapat dua unit rumah di samping kiri dan kanan yang ikut terdampak. Masing-masing rumah tinggal milik warga bernama Rizky, dan sebuah warung nasi goreng.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini," tutup Rachmaji.

Terpisah, Kapolsek Nunukan Kota, Iptu Sony Dwi Hermawan mengatakan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.

"Sementara penyelidikan, belum bisa dipastikan apa penyebab kebakaran tersebut," jawabnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/19/064903878/rumah-dua-lantai-terbakar-tepat-di-waktu-berbuka-puasa-diduga-akibat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke