Salin Artikel

Cerita Bupati Halsel Marah dan Robek SK gara-gara Guru Teladan Dimutasi

KOMPAS.com - Bupati Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, Usman Sidik marah setelah mengetahui ada salah satu guru yang sudah 32 tahun mengabdi di SMPN 04 Obi Laiuwi dimutasi ke desa paling ujung di Pulau Obi.

Kemarahan Bupati memuncak ketika ia tahu bahwa mutasi itu dilakukan tanpa sepengetahuannya.

Akhirnya, Bupati Usman Sidik pun mengembalikan guru yang kena mutasi itu ke sekolah asalnya di SMPN 04 Obi Laiwui. Guru yang dimutasi itu bernama Wa Jani La Haya.

Video Bupati Usman marah saat menggelar sidak di SMPN 04 Obi Laiwui pun viral setelah diunggah oleh akun Facebook USBTV milik relawan Usman-Basam saat Pilkada.

Dikonfirmasi via telepon oleh Kompas.com, Rabu (12/4/2023), Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik menjelaskan latar belakang dirinya marah karena mutasi tersebut.

Usman menjelaskan, awalnya ia mengunjungi Pulau Obi untuk menghadiri Seleksi Tilawatil Quran (STQ) di wilayah itu. Tiba-tiba ia kedatangan sejumlah guru SMPN 04 Obi Laiwui. Mereka mengadu karena dimutasi tanpa alasan yang jelas.

Salah satu guru bernama Wa Jani La Haya malah menangis. Sebab, ia sudah mengabdi 32 tahun di sekolah itu malah dimutasi ke sekolah di desa terpencil Pulau Obi. 

"Ibu itu sudah tua dan menangis. Dia ingin tetap di sekolah ini (SMPN 04 Obi Laiwui) sampai meninggal," ujar Usman.

Mendapat keluhan dari Wa Jani sambil menangis, Usman pun emosi. Ia kemudian menelusuri siapa yang melakukan mutasi itu.

Belakangan diketahui, guru Wa Jani dimutasi atas usulan kepala sekolah ke Dinas Pendidikan dan kemudian ditandatangani oleh Sekretaris Daerah.

"Ini nggak benar. Mutasi ibu itu tanpa sepengetahuan saya. Ternyata mutasi itu atas usulan kepsek ke disdik lalu ditandatangani sekda," kata Usman.

Bupati kemudian meminta Wa Jani SK penugasan ke desa terpencil itu. Setelah menerimanya, Usman kemudian merobek SK tersebut.

"Saya robek SK-nya. Lalu saya minta ibu guru itu untuk kembali ke sekolah asal untuk mengajar. Kalau ada yang tanya, saya yang perintah. Nanti saya juga akan tegur Sekda-nya," tandas Usman via telepon.

Dalam wawancara dengan Kompas.com via telepon, nada bicara Usman tampak emosional saat menceritakan pertemuannya dengan guru yang dimutasi itu. Ia mengaku kejadian itu sungguh mengejutkan.

"Bahkan saat itu saya sempat meneteskan air mata melihat ibu yang tua itu menangis. Saya katakan ibu bisa kembali ke sekolah awal. Itu perintah saya. Kalau ada yang lawan perintah saya, saya akan beri sanksi," tandas Usman.

Menurut Usman, sebenarnya, guru yang dimutasi itu ada tiga orang termasuk Wa Jani. Usman pun merobek SK tiga guru itu dan mereka dikembalikan ke sekolah asal.

Saat ditanya penyebab guru Wa Jani dimutasi, Usman mengatakan, berdasarkan penelusurannya, Wa Jani dimutasi karena alasan subjektif kepala sekolah.

Kala itu, Wa Jani menanyakan soal dana BOS untuk tiga siswanya karena mereka butuh untuk keperluan sekolah.

"Rupanya kepsek terusik dengan pertanyaan itu. Akhirnya, ia mutasi guru tersebut," kata Usman.

Guru teladan

Setelah kejadian itu, Usman mengaku ia melakukan sidak ke SMPN 04 Obi Laiwui. Agar rencana sidak itu tidak bocor, sehari sebelumnya ia memerintahkan rombongan untuk pulang duluan dengan speedboat yang sebelumnya ditumpangi Usman.

"Hal itu agar camat, kepala desa dan kepsek mengira saya sudah pulang. Jadi saya perintahkan rombongan saya untuk pulang duluan dengan speedboat," katanya.

Keesokan harinya Usman pun menggelar sidak ke SMPN 04 Obi Laiwui tempat Wa Jani mengajar. Ternyata di sekolah itu, yang hanya mengajar itu guru Wa Jani.

"Jadi yang sedang mengajar itu hanya Bu guru Wa Jani. Yang lainnya pada diam di kantor," katanya.

Usman bertanya ke siswa, satpam dan masyarakat sekitar. Ternyata Wa Jani yang dimutasi itu adalah guru teladan. Ia guru yang paling rajin mengajar.

"Saya berencana ganti kepseknya dengan guru yang dimutasi itu setelah lebaran. Ternyata dia (Wa Jani) adalah guru teladan," tandas Usman.

https://regional.kompas.com/read/2023/04/12/142220978/cerita-bupati-halsel-marah-dan-robek-sk-gara-gara-guru-teladan-dimutasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke