Salin Artikel

Sosok Bupati Meranti Kena OTT KPK, Punya Kekayaan Rp 4,7 Miliar hingga Pernah Protes Soal DBH Minyak

KOMPAS.com - Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (6/4/2023) malam.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri membenarkan Bupati Kepulauan Meranti terkena operasi tangkap tangan (OTT) bersama sejumlah pejabat lainnya.

"Benar, tadi malam, Kamis (6/4/2023), tim KPK berhasil melakukan tindakan tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang sedang melakukan korupsi di Kabupaten kepulauan Meranti, Riau," kata Ali Fikri kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, Jumat (7/4/2023) dini hari.

Saat ini Adil beserta pihak-pihak yang ditangkap KPK menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut di Jakarta.

"Tim KPK segera membawa ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan di Gedung Merah Putih pagi ini, informasi sementara dijadwalkan dari TKP jam 10-an," ujar Ali.

Adil diketahui menjabat sebagai Bupati Kepulauan Meranti, Provinsi Riau pada periode 2021-2026 berama wakilnya AKBP (Purn) Asmar.

Pria kelahiran 18 April 1972 dan merupakan politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak 2018.

Dia juga sempat menjadi anggota DPRD Provinsi Riau pada periode 2014-2019, dan terpilih kembali pada periode 2019-2024.

Namun setelah satu tahun menjabat ia mundur karena memilih maju sebagai calon bupati Kepulauan Meranti.

Adil menyelesaikan pendidikan sebagai sarjana dan magister di Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Riau.

Dia mendapatkan gelar sarjana hukum pada tahun 2007. Sedangkan gelar magister manajemen ia dapatkan pada awal 2022.

Adil tercatat juga menjabat sebagai Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2010-2014.

Berdasarkan data dari situs elhkpn, Muhammad Adil tercatat memiliki harta kekayaan senilai total Rp 4,7 miliar, berdasarkan laporan pada 29 Maret 2022.

Harta tersebut paling tinggi terdiri dari tanah dan bangunan, dengan total senilai Rp 4.367.400.000.

Harta tanah dan bangunan ini berupa satu tanah dan bangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti senilai Rp 910 juta.

Sisanya berupa 73 tanah yang tersebar di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Bengkalis Riau. Ia juga memiliki 4 sepeda motor dan satu mobil dengan total Rp 174 juta.

Dia juga melaporkan memiliki harta berupa kas dan setara kas senilai Rp 244.177.310 Adil tercatat tidak memiliki utang, sehingga kekayaan bersihnya total senilai Rp 4.785.577.310.

Pernah ribut soal DBH minyak

Sosok Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil pernah menjadi sorotan publik saat memprotes dana bagi hasil (DBH) minyak di Kepulauan Meranti pada Desember 2022.

Video Adil ketika marah-marah dalam rapat viral di media sosial. Dia meluapkan kekecewaannya terkait DBH minyak.

Kekecewaan itu disampaikan Adil di depan pihak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam Rapat Koordinasi Nasional terkait Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se-Indonesia di Pekanbaru.

"Kami (Kepulauan Meranti) itu (pengambilan minyak) malah bertambah banyak, bahkan hampir 8.000 barel per hari. Tapi, kenapa dana bagi hasil untuk kami hanya sedikit," kata Adil dalam video itu.

Terkait dengan hal itu, Adil mempertanyakan soal pembagian DBH minyak untuk Kepulauan Meranti yang dianggap tidak sesuai.

Adil menyebut, tahun 2022 DBH minyak untuk Kepulauan Meranti Rp 114 miliar, dengan hitungan minyak 60 dolar per barel.

"Sebelumnya Rp 114 miliar, saat ini cuma Rp 115 miliar. Naiknya cuma Rp 700 juta. Padahal minyak naik, lifting-nya, dengan asumsi 100 dolar per barel," kata Adil kepada Kompas.com melalui sambungan telepon pada Selasa (13/12/2022).

Pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sampai turun tangan menyelesaikan protes yang dilontarkan Adil ini.

Sumber: Kompas.com (Penulis Nur Rohmi Aida, Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung| Editor Rizal Setyo Nugroho, Andi Hartik)

https://regional.kompas.com/read/2023/04/07/121306978/sosok-bupati-meranti-kena-ott-kpk-punya-kekayaan-rp-47-miliar-hingga-pernah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke