Salin Artikel

Cerita Damir, Kuli Panggul Padi di Lombok Tengah, Pernah Keseleo karena Pematang Sawah Licin

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Damir (29) terlihat menyusuri pematang sawah memikul gabah padi di tengah terik matahari yang menyengat, Rabu (15/3/2023).

Sesampainya di jalan tani, Damir menghela napas panjang sembari membersihkan kucuran keringat yang membasahi wajahnya.

Damir yang merupakan warga Desa Ungga, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah 6 tahun bekerja sebagai kuli panggul padi. Pahit manis telah dilalui sebagai pekerja kasar.

Ayah satu anak itu menuturkan, menjadi buruh panggul merupakan paksaan karena minimnya lapangan pekerjaan di tempatnya.

"Rata-rata di kampung ini pekerjaan buruh tani, saya sediri tukang ponggok (panggul) padi udah 6 tahun," kata Damir.

Damir menyebutkan, menjadi kuli panggul padi sangatlah melelahkan, terlebih jika musim panen pertama disertai hujan yang membuat jalan licin.

"Kan kalau hujan pematang sawah kan licin, itu sangat sulit, pernah kaki saya keseleo karena terpeleset saat mikul gabah," kata Damir.

Untuk ongkos, tergantung dari jarak yang ditempuh menuju jalan tani atau jalan raya. Biasanya, hitungannya per satu karung gabah yang beratnya 80-90 kilogram.

"Kalau yang jauh sekitar 400 sampai 500 meter itu satu karung bisa dihargai Rp 10.000 sampai Rp 50.000," kata Damir.

Dalam sehari, pendapatan yang diterimanya tergantung dari jumlah gabah yang dia angkut.

"Kan untuk pekerjaan panggul ini kerjaan musiman saja saat panen. Kadang sehari dapat Rp 150.000 sampai Rp 250.000, ya cukup untuk kebutuhan sehari-hari aja," kata Damir.

Ia berharap, upah pemanggul gabah dapat dinaikkan karena harga kebutuhan pokok selalu meningkat.

"Harapan biar lebih sejahtera, ongkos dinaikkanlah per satu karung minimal diongkos Rp 20.000 sampai Rp 30.000. Kalau yang jauh Rp 80.000. Harapannya juga dapat bantuan dari pemerintah," kata Damir.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/16/220041978/cerita-damir-kuli-panggul-padi-di-lombok-tengah-pernah-keseleo-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke